Advertorial

Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Tidak Mengonsumsi Karbohidrat, Salah Satunya Penurunan Hormon Testosteron!

Moh. Habib Asyhad
Tatik Ariyani
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Mengurangi asupan karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan, namun juga menyebabkan lapar dan marah atau tingkat energi yang rendah.
Mengurangi asupan karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan, namun juga menyebabkan lapar dan marah atau tingkat energi yang rendah.

Intisari-Online.com - Karbohidrat yang juga dikenal sebagai gula dan pati, adalah kelompok makronutrien yang cenderung digunakan untuk mempercepat program diet agar cepat langsing.

Namun, sering dilupakan bahwa karbohidrat sangat penting bagi banyak fungsi dan proses di dalam tubuh.

Recommended Dietary Allowance (RDA), yang merupakan rata-rata asupan harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hampir semua 97%-98%) orang sehat, adalah 130 gram karbohidrat yang setara dengan 500 kalori per hari.

Memotong banyak kalori dari diet kita atau menggantinya dengan macronutrien lain seperti protein atau lemak, pasti akan menyebabkan perubahan dari dalam maupun luar tubuh.

Baca Juga:Mengapa Indomaret dan Alfamart 'Dibiarkan' Berdiri Saling Berdekatan?

Baca Juga:Kompak Merapat ke Partai Berkarya, Ini Profil Singkat dari Anak-anak Soeharto

Kita tahu bahwa mengurangi asupan karbohidrat dapat menyebabkan penurunan berat badan, namun juga menyebabkan lapar dan marah atau tingkat energi yang rendah.

Inilah dampak lain yang terjadi pada tubuh saat tidak mengonsumsi karbohidrat.

1. Sumber energi untuk otak hilang

Ahli Diet dan Ahli Gizi, Carrie Dennett mengatakan, "Otak Anda bergantung pada glukosa dari karbohidrat sebagai bahan bakar utamanya - hanya dibutuhkan dua persen dari berat badan Anda, tetapi menggunakan 20% glukosa yang tersedia."

Baca Juga:Denjaka alias Datasemen Jalamangkara, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS

Tidak mengonsumsi karbohidrat dapat secara drastis memengaruhi fungsi otak yang dapat menyebabkan 'kabut otak', mempengaruhi siklus tidur, suasana hati dan nafsu makan, yang semuanya diatur oleh serotonin kimia yang diproduksi otak.

2. Tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi dan masuk ke ketosis

Ketosis adalah proses di mana tubuh mengubah lemak menjadi keton, produk sampingan tubuh yang memecah lemak untuk energi,dan mereka menjadi sumber bahan bakar baru tubuh.

Tubuh yang mengambil ketosis terlalu banyak dapat menjadikan darah menjadi asam.

Baca Juga:Berkat Operasi Penerjunan Malam Hari, Pasukan Kostrad Berhasil Cegah Pembantaian Massal dalam Konflik Timor Timur

3. Produksi hormon melambat

MenurutMen's Journal, produksi hormondapat terpengaruh ketika kita tidak makan karbohidrat.

T3, hormon tiroid utama tubuh yang mengatur laju metabolisme dan sangat penting untuk menejemen glukosa darah, akan turun dalam produksinya ketika tingkat karbohidrat terlalu rendah.

Selain itu, kortisolatau hormon stres akan meningkat sehingga justru bisa menyebabkan peningkatan berat badan yang cepat, peningkatan tekanan darah, risiko depresi dan kecemasan yang lebih tinggi.

Dampak lainnya yaitu penurunan kadar testosteron, hormon seks utama pada pria yang juga akibat dari tidak mengonsumsi cukup karbohidrat.

Baca Juga:Upaya Mati-matian Putin Jauhkan Putri-putrinya dari Politik dan Media, Termasuk Gunakan Identitas Palsu

Artikel Terkait