Intisari-Online.com -Jebolan Top Chef Mark Simmons punya cara yang unik untuk menunjukkan dukungannya kepada para imigran. Chef di restoran khas Selandia Baru, Kiwiana, yang terletak di New York ini mengingatkan para pelanggan yang datang ke sana melalui catatan pendek di bawah bill, bahwa Amerika banyak berhutang kepada para imigran.
(Kisah Muslim Albania Lindungi Pengungsi Yahudi dari Nazi Ini Diharapkan Bisa “Menampar” Trump)
“Imigran membuat Amerika besar (mereka juga memasak makanan dan melayani Anda hari ini,” begitu bunyi disclaimer dalam bill itu seperti yang dituit kontributor NBC Mary Emily O’Hara.
Foto yang disebar O’Hara langsung menjadi virus dan telah mendapat lebih dari 98 ribu rituit dan hampir 258 ribu like.
“Saya sendiri seorang imigran, saya berasal dari Selandia Baru. Ini restoran Selandia Baru, dan kami mendukung imigran,” ujar Simmons kepada Mashable, Senin (6/2) waktu setempat. “Ini adalah dukungan terhadap seluruh keluarga yang terkena imbas (kebijakan Trump).”
Simmons sendiri datang ke Amerika tidak bermodal apa-apa. Ia kemudian bekerja keras dan jadilah seperti sekarang ini. Jadi, ia begitu mafhum bagaimana rasanya menjadi seorang imigran.
“Bill itu sebagai pengingat untuk kami dan pelanggan kami bahwa para imigran adalah tulang punggung industri hospitaliti di sini, dan mereka seringnya adalah para juru masak untuk Anda,” simpulnya, seperti dilansir dari People.
Sampai kapan pesan itu akan tertera di bill restorannya, Simmons bilang belum tahu. Ia bilang akan ada pemberitahuan lebih lanjut. Tapi yang jelas ia berharap mudah-mudahan keadaan bisa kembali seperti semula lagi, sehingga ia tak perlu membuat peringatan itu lagi.
Sedikit mundur ke belakang, pada 27 Januari lalu, Presiden Donald Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang, untuk sementara, melarang warga Irak, Iran, Suriah, Libia, Somalia, Sudah, dan Yaman memasuki AS. Seiring dengan itu juga akan diberlakukan “tes agama” untuk mensortir pada pengungsi yang hendak masuk ke sana.
Beberapa jebolan Top Chef lainnya seperi Tom Colicchio dan Padma Lakshmi, juga punya prinsip yang sama. Mereka banyak menyuarakan sikap anti-Trump mereka melalui media sosial dan sejenisnya.