Advertorial

'Terperangkap' di dalam Bus Jemputan Selama 7 Jam, Gadis 4 Tahun Ini Tewas Kepanasan di Tengah Cuaca Ekstrem di Korsel

Adrie Saputra
Adrie Saputra
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Dua kematian tambahan dikaitkan dengan panasnya suhu di Korea Selatan pada Rabu pagi (18/07/2018), membawa korban tewas terkait panas di negara itu menjadi enam di tahun ini.

Seorang gadis berusia 4 tahun ditemukan tewas di sebuah minibus pada Selasa sore (17/07/2018), setelah ditinggalkan sendirian selama hampir tujuh jam dalam panas terik di Dongducheon, Provinsi Gyeonggi.

Seorang pria tua berusia 80-an juga ditemukan tewas di sebuah peternakan pada hari yang sama di Namwon, Provinsi Jeolla Selatan.

Suhu tertinggi di siang hari mencapai 35 derajat Celsius di sebagian besar provinsi pada hari Selasa, dengan peringatan panas yang dikeluarkan secara nasional oleh Badan Meteorologi Korea.

Baca juga:Bermodal Sendok Makan, 3 Orang Ini Berhasil Kabur dari Penjara Super Ketat Alcatraz, Ini Nasib Mereka Kini

Hal yang sama telah diperkirakan terjadi pada hari Rabu.

Gadis itu dilaporkan masuk ke kendaraan yang dimiliki dan dioperasikan oleh pusat penitipan anak yang dia ikuti pada hari Selasa pagi, bersama dengan delapan anak lainnya.

Kendaraan tiba dilokasi sekitar jam 09:40 pagi, tetapi gadis itu tetap berada di dalam kendaraan sendirian setelah delapan anak lain meninggalkan kendaraan.

Alasan mengapa dia tetap di dalam kendaraan sendirianbelum diketahui.

Staf penitipan anak hanya menyadari bahwa korban tidak ada di pusat penitipan sekitar tujuh jam kemudian.

Stafmelakukan panggilan kepada ibu anak itu untuk menanyakan mengapa putrinya tidak muncul pada hari itu.

Saat itulah ibu mengatakan kepada staf bahwa putrinya telah pergi ke pusat di pagi hari, otoritas pusat mulai mencari dan menemukan tubuhnya di dalam kendaraan sekitar jam 5 sore.

Polisi sedang menyelidiki penyebab pasti kecelakaan itu, termasuk mengapa staf tempat penitipan anak itu tidak menyadari ketidakhadiran anak itu sampai sore.

Baca juga:Sudah Punya 67 Bulan, Jupiter Kini Punya Tambahan Lagi 12 Bulan Baru

Petisi online telah diorganisir oleh warga, meminta Kantor Kepresidenan untuk membawa langkah-langkah yang lebih kuat untuk mencegah kecelakaan serupa di masayang akan datang.

Isi petisi antara lainmembuat pernyataan agar tempat penitipan anak mengirim pesan teks kepada orang tua untuk memberitahu mereka tentang kedatangan anak-anak mereka.

Dari Januari hingga Juli 16, total 633 warga Korea telah dirawat karena penyakit yang berhubungan dengan panas, dan enam kematian telah dikaitkan dengan panas.

Otoritas kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa 83,3 persen dari korban adalah mereka yang berusia 70-an dan 80-an.

Baca juga:RI-Israel: Tanpa Hubungan Diplomatik, Indonesia 'Sumbang' Rp816,75 miliar Setiap Tahun Kepada Israel Lewat Wisata Rohani

Kementerian Tenaga Kerja mengeluarkan pernyataan Rabu pagi bahwa semua majikan dengan pekerja yang bekerja di luar rumah harus menyediakan akses air bersih, tempat teduh dan istirahat saat gelombang panas menyerang.

Mereka yang tidak patuh mungkin akan menghadapi lima tahun penjara atau denda hingga 50 juta won (sekitar Rp600 juta), kementerian itu menambahkan.

Administrasi Meteorologi Korea mengatakan cuaca panas akan berlanjut setidaknya selama seminggu.

Artikel Terkait