Sampah
Penanganan sampah masih menjadi permasalahan. “Ini salah satu kendala untuk membangun industri pariwisata di Kalimantan Barat. Pengunjung terlalu berharap pada petugas kebersihan. Minim upaya saling menjaga,” ujar Direktur Jejaring Wisata (Jewita) Kalimantan Barat, Aristono Edi.
Pemerintah daerah, kata Aris, harus mempunyai formula tata kelola daerah. Ada konsep daerah wisata tidak memerlukan sentuhan pembangunan, untuk menjaga keasrian dan ekosistemnya. Konsep yang matang sangat diperlukan.”Pengelolaan wisata berbasis masyarakat harus dikedepankan, sehingga masyarakat ikut memiliki kawasan tersebut dan membantu melakukan pemeliharaan.”
Untuk menggaet minat anak muda guna mendongkrak industri pariwisata di Kalimantan Barat, organisasi ini sejak tahun lalu kerap melakukan kompetisi foto, foto selfie, serta penulisan wisata. “Animo masyarakat cukup baik. Pengguna hastag #jejaringwisatakalbar juga ribuan.”
Aris menyatakan, untuk membangun industri pariwisata membutuhkan waktu. Namun, harus ada pionir yang menginisiasi langkah besar tersebut. Malaysia, yang mempunyai tofografi kurang lebih sama dengan Kalimantan Barat, dapat menjual potensi wisatanya. “Tema rainforest, serta ekowisata sangat diminati turis mancanegara,” katanya.
Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, M Zeet Assovie, menambahkan, selain menawarkan panorama, Kalimantan Barat berencana akan menjual keunikan dan kearifan lokalnya. “Kalimantan Barat memiliki 1.986 desa, ragam seni, budaya, dan adat istiadat yang potensinya besar untuk dikembangkan sebagai Desa Wisata.”
Eksplorasi eksotisme desa-desa wisata dinilai sangat tepat untuk dipelajari guna mengembangkan peningkatan pariwisata, karena banyak desa wisata berkembang pesat. “Identifikasi potensi dan keunikan desa wisata akan dilakukan guna menarik kunjungan wisatawan sebanyak mungkin,” paparnya.
Source | : | mongabay.co.id |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR