Barack Obama Dinyatakan Sebagai Salah Satu Presiden AS Tersukses

Moh. Habib Asyhad
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Presiden AS dari Partai Demokrat terbaik sejak Perang Dunia II
Presiden AS dari Partai Demokrat terbaik sejak Perang Dunia II

Intisari-Online.com -Jika langkah masuk Donald Trump ke Gedung Putih diiringi dengan kritik dan sinisme, maka langkah keluar Barack Obama dari tempat yang sama adalah sebaliknya. Ia mendapat tepuk tangan, elu-eluan, dan kesan yang mendalam. Ia disebut sebagai presiden AS dari Partai Demokrat tersukses sejak Perang Dunia II atau sejak Franklin D. Roosevelt.

(Pidato Perpisahan, Barack Obama Memilih Membacakannya di Chicago)

Kabarnya, 56 persen warga Amerika puas dengan kinerja presiden berkulit hitam itu. Tak hanya itu, seperti dilaporkan Msnbc.com, sebanyak 53 persen orang Amerika juga sepakat bahwa negara ini lebih baik dibanding delapan tahun yang lalu. Dan 54 persen warga menyebut Obama telah membawa perubahwan bagi negaranya.

Yang kurang sreg dengan Obama? Ada juga, jumlahnya 42 persen.

Dengan kepercayaan yang lebih dari itu 55 persen itu Obama disebut punya raport yang lebih bagus dibanding presiden-presiden terdahulunya. “Jika Donald Trump memasuki kantor (Gedung Putih) dengan banyak catatan kaki, maka si penghuni saat ini (Obama) sedang menikmati semacam bulan madu keduanya,” ujar pengumpul suara Partai Demokrat, Fred Yang, dilaporkan Msnbc.com.

Pidato perpisahan Barack Obama sebagai presiden

Itu baru satu poling. Poling lain, yang dibuat oleh Washington Post bekerja sama dengan ABC News, menyebut 60 persen orang mengapresiasi kinerja Obama. Angka ini menempatkan Obama sebagai satu dari empat presiden yang mendapat begitu banyak dukungan dari publik sejak Perang Dunia II.

Hasil serupa juga didapatkan dari poling CNN. Lebih dari itu, sekitar 65 persen warga Amerika menyebut bahwa masa kepresidenan Obama sebagai suatu keberhasilan.

“(Obama) presiden dari Partai Demokrat yang paling sukses sejak FDR,” ujar kolomnins New York Times David Leonhardt. “Sebenarnya, ia berhasil dalam melakukan pendekatan.”

Sepertinya pamor Obama akan tetap mengkilap bahkan ketika ia sudah tidak lagi menjadi orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.

Artikel Terkait