Intisari-Online.com – Menteri Kesehatan (Menkes), Nila F. Moeloek, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki permasalahan maldistribusi tenaga kesehatan, sehingga dibutuhkan terobosan dalam bidang penguatan layanan kesehatan. Nah, salah satunya dengan mengirimkan tenaga kesehatan melalui program Nusantara Seha ke daerah tertinggal, perbatasan, dan kepulauan. Program Nusantara Sehat (NS), diharapkan mampu meningkatkan jumlah, jenis, sebaran dan mutu tenaga kesehatan, karena melibatkan berbagai profesi tenaga kesehatan terlatih.
“Dahulu ada Inpres yang mewajibkan tenaga kesehatan ke Daerah. Namun, di era demokrasi Inpres tersebut sudah tidak ada. Maka, betapa sulitnya kita melakukan pemerataan, namun bagaimanapun pemerataan terus kita upayakan, “ujarnya Menkes dalam acara Public Expose Nusantara Sehat yang bertajuk “Membangun Kesehatan Indonesia dari Pinggiran” di Jakarta, Kamis (12/1). Sejak dua tahun lalu, Kemenkes telah mulai kirimkan tenaga kesehatan yang bersedia mengabdi daerah-daerah perifer dengan berbasis tim
Pelibatan kaum muda untuk dalam pembangunan kesehatan, Nusantara Sehat dianggap dapat mengisi kekurangan. Jiwa muda para anggota tim Nusantara Sehat tidak hanya dinilai mampu memberikan alternatif solusi masalah kesehatan, tapi juga membawa inovasi pengembangan masyarakat di wilayah tempat mereka berkarya.
Capaian Nusantara Sehat
Sampai tahun 2016, program NS telah menempatkan 1.421 tenaga kesehatan di 251 Puskesmas di seluruh penjuru negeri. Tahun 2016, sebanyak 630 tenaga kesehatan ditempatkan di 70 Puskesmas pada Mei 2016, dan 540 tenaga kesehatan ditempatkan di 60 Puskesmas lainnya pada Oktober 2016. Tim ini bertugas di masing-masing Puskesmas selama 2 (dua) tahun.
Sejak diluncurkan oleh Kemenkes pada tahun 2015, program NS telah memperlihatkan dampak positif terhadap pelayanan kesehatan masyarakat di daerah. Permasalahan kesehatan yang terjadi di daerah pinggiran, seperti kekurangan gizi, penyakit menular, pola hidup sehat, serta minimnya pelayanan medis menjadi fokus utama pelaksanaan program ini.
dr. Siswanto, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, memaparkan, penguatan pelayanan kesehatan primer adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat. Fungsinya untuk memberikan layanan kesehatan dan melakukan upaya preventif melalui pendidikan kesehatan, konseling, serta skrining (penapisan).
“Secara umum, hasil capaian tim Nusantara Sehat menunjukkan terjadinya peningkatan pada kesehatan masyarakat di berbagai bidang di masing-masing daerah. Misalnya, angka kasus diare yang turun hingga 80% di Puskesmas Empanang, Kapuas Hulu (Kalimantan Barat), terdatanya jumlah penderita kusta dan terjadi peningkatan kepatuhan meminum obat yang mencapai 89,47%