2017, Bisnis E-dagang Makin Legit

Intisari-Online.com - Popularitas media sosial juga berdampak positif bagi industri bisnis Tanah Air. Selain dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan sebagai media promosi atau pemasaran, media sosial juga semakin banyak digunakan untuk berjualan, baik individu maupun perusahaan.

Baca juga: Begini Tantangan Industri E-Commerce Menghadapi MEA

Berdasarkan data yang dirilis oleh International Data Corporation (IDC) pada 2016, sekitar 13,3% dari 132, 7 juta pengguna internet di Indonesia membeli barang melalui internet. Artinya, sekitar 17 juta pengguna internet melakukan belanja online. Angka itu diyakini semakin bertambah seiring meningkatnya minat masyarakat Indonesia untuk belanja online setiap tahun. Faktor keamanan dan kenyamanan dari berbelanja online yang terus membaik, menjadi alasannya.

Baca juga: Benarkah Indonesia Akan Menjadi Salah Satu Negara E-commerce Terkuat di Dunia pada 2020?

Iwan Setyawan, pemerhati media sosial dari Provetic Indonesia, menjelaskan, pada 2017, penjualan bisnis online, baik melalui platform e-dagang atau e-commerce maupun platform media sosial mengalami peningkatan meski tidak terlalu signifikan. Akan tetapi, platform e-dagang jauh lebih meningkat dibandingkan platform media sosial, seperti Facebook atau Instagram.

Peningkatan itu dipengaruhi oleh sistem dan infrastruktur e-dagang yang sudah lebih matang. Sementara, platform media sosial cenderung digunakan untuk promosi. Ditambah lagi, faktor keamanan dan kenyaman dari e-dagang lebih terpercaya. Hal itu terlihat dari semakin berkurangnya penipuan belanja online melalui e-dagang.

Baca juga: Apa Saja yang Harus Dipersiapkan Sebelun Berbisnis Online?

Permasalahan yang dihadapi justru lebih pada keluahan pembeli, seperti kualitas barang dan waktu pengiriman. ““Kalau bisnis online di Facebook atau Instagram kita pesan melalui WhatsApp atau Line. Tapi, e-dagang sudah punya sistem tertata dan bisa langsung pesan di situsnya,” tambah Iwan.

Artikel Terkait