Ingin Beri Anak Makanan Pedas? Pikirkan Dulu Reaksi Mereka!
Intisari-Online.com – Cuaca akhir-akhir ini sepertinya membuat daya tahan tubuh menurun, akhirnya banyak dari kita yang jatuh sakit, terutama anak-anak yang sangat rentan dan gampang sakit. Hanya obat dari dokter yang kita yakini menyembuhkan sakit anak-anak.
Seperti obat, makanan berpengaruh besar pada proses penyembuhan. Banyak penelitian menunjukkan anak yang sakit akan sembuh lebih cepat bila makan teratur dan cukup gizi. Masalahnya, pada saat sakit umumnya nafsu makan menurun drastis. Untuk mengatasinya ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Hindari makanan yang digoreng atau banyak santan.
Mengonsumsi makanan yang digoreng atau bersantan cenderung menimbulkan sensasi mual dan mau muntah bagi orang sakit. Begitu juga makanan yang terlalu banyak bumbu. Untuk itu upayakan penyajian makanan dengan cara direbus atau lebih sedikit bumbu atau santan.
Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik.
Sajikan makanan semenarik mungkin. Guna mengimbangi penurunan nafsu makan, usahakan penyajiannya semenarik mungkin. Misalnya dengan mewadahi lauk dengan aneka atau gambar yang lucu. Sendok dengan tangkai bendera. Atapun penyajian telur puyuh seperti tusukan sate.
Sajikan dalam porsi kecil dan sering.
Sajikan dalam porsi kecil tapi sering untuk anak. Porsi makanan yang diberikan hendaknya dalam jumlah kecil, namun dengan frekuensi pemberian yang lebih sering. Segera berikan makanan apabila anak memintanya walaupun itu bukan waktunya untuk makan.
Ciptakan suasana yang menyenangkan.
Ciptakan suasana menyenangkan untuk anak. Sediakan waktu khusus untuk berbagi cerita atau mendongeng pada saat anak sedang makan. Dengan begitu, penderitaan anak akan banyak berkurang.
Perbanyak makanan dengan kandungan energi tinggi.
Sajikan makanan berenergi tinggi, seperti sup. Hasil riset menunjukkan, saat anak sakit terjadi peningkatan kebutuhan energi dan protein. Karena itu perbanyaklah pemberian makanan yang banyak kandungan energinya, seperti sari buah, puding, dsb. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan energi dapat diberikan makanan berprotein tinggi yang berbentuk agak cair, seperti sop telur, soto daging, dsb.
Paus Urbanus II dalam Konsili Clermont mengobarkan Perang Salib Pertama. Tujuan perang ini adalah merebut kembali Tanah Suci Yerusalem dari Kekhalifahan Islam.
22 November 1963: John F. Kennedy tewas ditembak
Presiden AS ke-35 John F. Kennedy ditembak saat berkendara dalam iring-iringan mobil kepresidenan di Dealey Plaza, Dallas, Texas, oleh seorang mantan Marinir AS bernama Lee Harvey Oswald.
18 November 1912: Lahirnya Muhammadiyah
Kiai Haji Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah di Yogyakarta dengan tujuan membebaskan umat Islam dari keterbelakangan ilmu pengetahuan juga membangun kehidupan yang lebih maju.
15 November 1946: Penandatanganan Perjanjian Linggarjati
Hasil dari perjanjian ini, Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia cuma mencakup Pulau Jawa, Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
13 November 1998: Tragedi Semanggi I
Tragedi Semanggi I merujuk peristiwa tertembaknya 17 orang dalam unjuk rasa menentang SI DPR/MPR November 1998 di Jembatan Semanggi dan Universitas Atmajaya. Masuk kategori pelanggaran HAM berat
12 November 1293: Kerajaan Majapahit Berdiri
Kerajaan Majapahit diakui sebagia salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Kerajaan ini mencapai kejayaannya ketika diperintah oleh Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10 November 1963: Indonesia Menggelar GANEFO yang pertama
Games of New Emerging Forces (GANEFO) merupakan ajang olahraga yang disengaja sebagai tandingan Olimpiade. GANEFO pertama diikuti oleh 48 negara Asia, Afrika, Eropa Timur, dan Amerika Latin
10 November 1945: Pertempuran Surabaya Meletus/Hari Pahlawan
Sejak pagi, Inggris membombardir Kota Surabaya dari berbagai penjuru. Untuk menghormati jasa-jasa are-arek Surabaya, tiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
7 November 2013: Wayang Diakui UNESCO/Hari Wayang
7 November 2013 UNESCO menetapkan wayang sebagai Warisan Dunia Tak Benda. Lewat Keppres 30 Tahun 2018, hari itu ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional
6 November 1908: Cut Nyak Dhien Meninggal Dunia
Pahlawan Nasional Cut Nyak Dhien meninggal dunia di pengasingannya di Sumedang, Jawa Barat, pada usia 60 tahun. Cut Nyak Dhien diakui sebagai salah satu pahlawan terbesar rakyat Aceh dan Indonesia.