Ia kemudian dapat menjadi komandan militer hingga memimpin pasukan Mongol melawan sejumlah musuh, termasuk Rus, Polandia, dan Hungaria.
Baca Juga: Menjadi Panglima Perang Pasukan Gajah, Ini 10 Fakta Menarik Hannibal Barca
Strategi Umum Pertempuran
Selama pertempuran, Subutai menunjukkan keahliannya sebagai seorang jenderal dan ahli strategi yang serba bisa.
Pertempuran Mohi, yang umumnya dianggap sebagai kemenangannya yang paling cemerlang, dapat diambil sebagai contoh.
Selama pertempuran, orang-orang Mongol membunuh banyak musuh dan berhasil membuat Hongaria berlutut di sisi seberang Sungai Sajo.
Pada akhir 1241, Subutai berencana untuk menyerang Kekaisaran Romawi Suci.
Ini adalah saat kekaisaran dipimpin oleh Ogedei, namun dia kemudian meninggal.
Hal itu membuat pasukan Mongol melakukan pemilihan untuk Khan selanjutnya.
Kematian sang 'Anjing Perang'
Khan baru yang terpilih adalah Guyuk, putra Ogedei.
Pada 1246, Subutai ditugaskan dalam ekspedisi melawan Dinasti Song Cina.
Dia berusia 70 tahun pada waktu itu, yang merupakan usia yang cukup lanjut untuk seorang komandan militer selama periode itu.
Ekspedisi itu berlangsung hingga 1247, setelah itu Subutai kembali ke Mongolia, di mana ia meninggal pada tahun 1248.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR