Advertorial
Intisari-online.com -Bagi generasi yang tumbuh besar pada era 1990-an pasti kenal betul dengan sosok Bimbim.
Dia terkenal antikemapanan. Jangankan rokok, alkohol dan narkoba seolah sudah menjadi sahabat hidup.
Tapi itu dulu.
Sekarang, setelah lepas dari kecanduan alkohol dan narkoba, rokok pun ditinggalkan drummer grub band Slank ini. Bagaimana caranya?
Lepas dari belenggu rokok sejak hampir enam tahun yang lalu, Bimbim mengaku butuh perjuangan berat untuk melakukannya.
Baca juga:Ariel Tatum Pamer Foto Merokok, Padahal Wanita Perokok Lebih Cepat Meninggal Dibanding Pria
Bahkan, pria bernama Bimo Setiawanini berujar, perjuangannya lebih berat ketimbang berhenti mengonsumsi narkoba.
“Butuh tekad dan usaha yang lebih keras untuk bisa lepas dari candu rokok. Pasalnya sederhana saja. Rokok terkesan sepele. Justru karena sepele, orang jadi susah untuk berhenti merokok,” papar ayah dua anak ini.Dalam perjuangannya berhenti merokok, Bimbim tak pernah mengikuti tips-tips yang bertebaran di buku-buku dan internet.
Sebelum memutuskan berhenti pun dia sama sekali tak mengurangi intensitas rokoknya.
"Gue itu orangnya revolusioner, bisa berubah dengan cepat. Kalau pengen berhenti ya berhenti saja," kata Bimbim.Masa-masa transisi itu dilaluinya dengan penuh perjuangan. Salah satunya lewat proses adaptasi.
Misalnya, di saat latihan atau pentas Bimbim terpaksa menempelkan pensil ke mulut sebagai pengganti rokok. Sebenarnya ini hanya masalah kebiasaan saja.
Dulu dia suka menyanyi sambil merokok agar tidak grogi.Selain itu, dia juga mengonsumsi permen pedas selama tiga bulan pertama.
Baca juga:Resmi! WHO Tetapkan Kecanduan Game Sebagai Penyakit Gangguan Mental
Setiap kali muncul keinginan untuk merokok, pria penggemar grup music Rolling Stone ini mengunyah permen. Hasilnya cukup efektif. Dia berhasil melewati masa transisi itu dengan baikAgar komitmennya bisa terjaga, Bimbim punworo-woroke keluarga, personel Slank yang lain, dan teman-temannya tentang rencananya berhenti merokok.
Langkah ini untuk memotivasi diri sekaligus terapi. Sebab bagi Bimbim, seorang manusia itu yang dipegang omongannya.
Jadi, setiap tergoda untuk kembali menghisap nikotin, dia harus menolaknya karena telah terlanjurworo-woro.Faktor lain, malah mungkin ini yang utama, yang membuat Bimbim begitu teguh untuk berhenti merokok adalah rasa cintanya kepada sang anak.
Sebab, dulu, sang buah hati sering menyindir kebiasaan merokok Bimbim. Waktu itu anaknya yang masih kecil sering menulis di kotak korek api ayahnya,"You are not smoking anymore".Seandainya kata-kata itu keluar dari orang lain, Bimbim mengaku tak akan menggubris. Bahkan sekalipun berasal dari istri atau saudaranya sendiri.
Namun karena keluar dari sang putri tercinta, kesadaran Bimbim seperti ditusuk-tusuk.Kini Bimbim sukses 100% melepaskan diri dari asap rokok.
Bahkankantor manajemen Slank di Gang Potlot, Jakarta Selatan, pun bebas dari asap rokok. Fakta yang mungkin sulit terbayangkan pada 1990-an dulu.