Namun, sebagian besar anak-anak yang jatuh sakit itu telah memakan buah leci tak lama sebelum mereka diperiksa.
Studi juga menyebut, kemungkinan mereka juga telah mengunjungi kebun buah itu dalam kurun 24 jam terakhir.
Muzaffarpu, Bihar, adalah penghasilan leci terbesar di India.
Baca juga: Catat! 7 Makanan Ini Tidak Cocok untuk Sarapan
Menurut laporan para orangtua, anak-anak di desa yang terkena dampak menghabiskan sebagian besar hari mereka dengan makan leci dari kebun di sekitarnya.
Mereka juga sering pulang di sore hari dalam kondisi tak tertarik untuk makan malam.
Nah, mengabaikan makan malam ini juga menjadi persoalan.
Menurut para peneliti, abai makam malam mungkin yang mengakibatkan terjadinya “hipoglikemia—kondisi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah kadar normal—saat malam.”
Ketika kadar gula mereka turun, tubuh akan mulai memetabolisme asam lemak untuk menghasilkan dorongan yang diperlukan glukosa.
Namun, sampel urin menunjukkan bahwa dua per tiga anak-anak yang sakit menunjukkan bukti paparan racun yang ditemukan dalam biji leci—yang kadarnya lebih tinggi pada buah yang masih mentah.
Karena racun ini “sintesis glukosa sangat terganggu,” tulis studi tersebut, yang mengarah ke bahaya gula darah rendah dan radang otak pada anak-anak.
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR