Intisari-Online.com- Di dalam sebuah kamar di rumah sakit, seorang pria tua sedang terbaring lemah. Setiap hari, ada seorang pemuda yang datang menengoknya. Ia menghabiskan waktu untuk menemani pria tua itu. Dari menyuapinya makan, membersihkan badan, dan menemaninya jalan-jalan di taman.
Hingga suatu hari seorang suster yang kagum akan tindakan si pemuda berbicara ke pria tua itu. “Anda sangat beruntung memiliki putra seperti itu,” kagum sang suster.
Si pria tua tersenyum. “Jika dia anak kandung saya tentu saya akan bahagia. Tapi dia adalah anak yatim piatu di sekitar rumah saya. Ayahnya meninggal dunia, ia terus-terusan menangis. Saya pun menghiburnya dan membelikan sebuah permen. Setelah itu, saya tidak pernah lagi bertemu dengannya.”
Sebenarnya pria tua itu juga bingung. Semenjak istrinya meninggal dunia dan kesehatannya menurun, si pemuda tiba-tiba muncul lagi di hadapannya. Ia datang berkunjung ke rumah dan jika sedang dirawat di rumah sakit, si pemuda akan datang membesuk.
Penasaran, si pria tua pun bertanya kepada si pemuda. “Nak, mengapa engkau mau menyusahkan diri mengurus saya yang tua ini?” tanya si pria tua.
“Permen manis yang bapak berikan masih terasa di mulut saya,” jawab si pemuda sambil tersenyum.
Orang yang baik hatinya pasti akan mendapatkan balasan yang baik juga. Oleh karena itu, jangan memikirkan untung dan ruginya saja ketika membantu orang. Jika ada kesempatan, bantulah mereka yang membutuhkan dengan hati yang tulus dan ikhlas.