Advertorial

Obsesif Kompulsif Merupakan Gangguan Mental dan Bisa Menyerang Siapa Saja, Inilah Penyebabnya

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com- Obsesive compulsive disorder (OCD) adalah salah satu jenis penyakit mental.

Ia bahkan mempengaruhi pekerjaan, sekolah, dan hubungan. Hal ini karena pikiran dan tindakan Anda berada di luar kendali Anda.

Lalu apakah penyebab, gejala, dan cara menangani gangguan obsesif kompulsif?

Baca Juga:Bukan Korut atau Israel, Inilah Negara Paling Berbahaya di Dunia

Penyebab OCD

OCD biasa terjadi pada wanita dibandingkan pria. Orang-orang lebih mungkin mengalami gangguan ini jika memiliki:

  • Orang tua, atau saudara kandung dengan OCD.
  • Depresi dan kecemasan.
  • Pengalaman dengan trauma.
  • Riwayat kekerasan fisik atau seksual sewaktu kecil.
Gejala Gangguan Obsesif Kompulsif

Baca Juga:Kehidupan Ri Sol Ju, Istri Kim Jong Un yang Sangat Misterius, Tapi Selera Fesyennya Gila-gilaan!

Orang dengan OCD ingin berhenti berpikir atau melakukan kebiasaan yang berulang dan kompulsif tetapi mereka mungkin merasa tidak berdaya untuk berhenti.

Pemikiran obsesi dapat mencakup hal-hal berikut:

  • Takut kuman dan semakin kotor.
  • Hal-hal yang harus ditempatkan dalam urutan yang sama persis.
  • Kekhawatiran tentang terluka atau orang lain terluka.
  • Kesadaran yang konstan untuk bernapas dan berkedip.
  • Keyakinan bahwa angka atau warna tertentu baik atau buruk.
  • Kecurigaan tak berdasar bahwa pasangannya tidak setia.
Kompulsif adalah perilaku berulang atau kebiasaan mental yang dirasa harus dilakukan seseorang, seperti:

Baca Juga:Sama-sama Pasukan Elite, Pasukan Khusus Pengawal Kim Jong Un dan Paspampres RI Ternyata Punya Banyak Kemiripan

  • Mencuci tangan berkali-kali.
  • Melakukan tugas dalam urutan tertentu setiap saat.
  • Pemeriksaan berulang pada pintu yang terkunci dan hal-hal lain.
  • Takut menyentuh gagang pintu, menggunakan toilet umum atau berjabat tangan.
Diagnosis Obsesif Kompulsif

Langkah-langkah untuk membantu mendiagnosis OCD termasuk pemeriksaan fisik, tes laboratorium, evaluasi psikologis, dan kriteria diagnostik untuk OCD.

Seringkali sulit untuk mendiagnosis seseorang dengan OCD karena gejalanya dapat serupa dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif, depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia atau gangguan kesehatan mental langka lainnya.

Baca Juga:Catat! Inilah Waktu-waktu Terlarang untuk Minum Air Putih, Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Perawatan Gangguan Obsesif Kompulsif

Dua perawatan utama untuk OCD adalah psikoterapi dan obat-obatan.

Psikoterapi: Ini adalah terapi perilaku kognitif (CBT), yang efektif untuk orang-orang dengan OCD.

Terapi ini membutuhkan usaha dan latihan, tetapi Anda dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik, setelah Anda menguasai obsesi dan kompulsi Anda.

Baca Juga:Terpencil dan Dijaga ketat, Apa Isi dari Bank Raksasa yang Tutup 365 Hari dalam Setahun Ini?

Obat-obatan: Obat psikiatri tertentu dapat membantu mengendalikan obsesi dan kompulsif.

Ini termasuk clomipramine (anafranil), fluoxetine (prozac), fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline.

Baca Juga:Rahasia Kecantikan 'Abadi' Naoko Nemoto, Istri Tercantik Bung Karno yang Kini Sudah Berusia 78 Tahun

Artikel Terkait