Advertorial

Tak Hanya di Istana, di Medan Perang pun Keluarga Kerajaan Inggris Tetap Diincar Paparazzi

Moh. Habib Asyhad
K. Tatik Wardayati
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-Online.com – "Tak ada tempat 'sembunyi' buat anggota Kerajaan, selain di Buckingham,"bilang seorang kolumnis gosip di situs News of The World.

Komentar yang salah, karena Pangeran Harry menemukan rasa aman dan kedamaian (baca: bebas dari paparazzi) justru di Afganistan. Tapi juga benar, karena suasana aman-damai itu akhirnya (lagi-lagi) dikacaukan oleh nyamuk pers.

Bahwa Pangeran Harry dikenal kerap melakukan hal-hal negatif, sudah sering kita dengar. Mencoba narkoba dan menjadi biang pesta, hanya dua di antaranya.

Belakangan, setelah sekian lama tak terdengar kabar beritanya, urutan ketiga pewaris tahta Kerajaan Inggris ini kembali jadi sorotan media massa dunia. Pemuda berusia 23 tahun ini "berulah" lagi? Ya, meski kali ini bukan soal narkoba atau pesta.

Baca juga: Rupanya Meghan Markle yang Membantu Pangeran Harry Berhenti Merokok

Pangeran Harry jadi berita karena ketahuan berada di Afganistan. Saat kehebohan itu merebak di media, ia sudah berada di negara yang tengah dilanda perang berkepanjangan dan dipenuhi bau mesiu ini selama sepuluh minggu!

Di sana ia berbaur dengan tentara Inggris yang lain, dan ditempatkan di Provinsi Helmand, Afganistan Selatan.

Pembaca marah

Sebenarnya, pengiriman Harry pada akhir Desember 2007 lalu sangat dirahasiakan. Maklum, hal ini menyangkut keselamatan salah satu anggota kerajaan. Tapi enggak tahu kenapa, Januari lalu majalah Australia, New Idea, malah membocorkan berita ini.

Saat melansir kabar tersebut, New Idea tak menyadari adanya kesepakatan antara Kementerian Pertahanan Inggris dan pihak pers (khususnya pers Inggris) untuk tidak mempublikasikan kegiatan sang pangeran selama di Afganistan.

Berita makin heboh setelah temuan New Idea dipublikasi ulang oleh situs internet Amerika Serikat, the Drudge Report. Reaksi keras langsung datang dari Jenderal Richard Dannatt, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Inggris.

Baca juga: Pangeran Harry Sempat Berjarak Hanya 6 Inci dari Kematian saat Bertempur di Afghanistan

Dia mengaku sangat kecewa terhadap "media asing" yang membocorkan hal itu tanpa meminta izin dahulu. "Inilah perbedaan yang sangat mencolok antara media cetak dan radio di Inggris, yang memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, dibandingkan dengan media di negara lain," cetusnya.

Tak hanya dari Dannatt, reaksi-reaksi lain pun bermunculan, menyusul kehebohan tadi. Termasuk dari PM Inggris Gordon Brown dan pemimpin Partai Konservatif David Cameron.

Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, setelah kehebohan itu, koran-koran internasional dan berbagai saluran TV terkemuka dunia - termasuk CNN – sepakat untuk merahasiakan tempat keberadaan Pangeran.

Majalah New Idea yang kali ini "kena batunya", kebanjiran protes. Menurut harian Daily Telegraph, situs majalah New Idea segera dibanjiri seruan dari para pembaca yang marah untuk memboikot majalah ini.

Jika boikot tersebut benar-benar terlaksana, pasti mingguan yang banyak menulis soal selebriti dan gaya hidup, dan bertiras 390.000 eksemplar itu bakal terkena dampaknya. Tanpa menunggu waktu, New Idea meminta maaf kepada seluruh pembaca dan tentara yang sedang bertugas di medan laga.

Baca juga: Kelahiran Pangeran Harry Memicu Konflik antara Putri Diana dan Pangeran Charles, Ternyata Alasannya Sepele

Puncaknya, tentu saja, Departemen Pertahanan Inggris segera mengumumkan, adik kandung Pangeran William ini akan secepatnya ditarik pulang.

Tak ada perlakuan khusus

Bagaimana komentar Harry sendiri? Karena merasa belum selesai menjalankan misinya, pangeran berpangkat letnan dua di Household Cavalry ini mengaku kecewa atas kepulangannya yang sangat mendadak.

Seharusnya ia baru kembali ke Inggris pada bulan April 2008. Kekecewaan yang bisa dimengerti sebab ini pukulan kedua dalam karier militernya.

Bulan Mei 2007, Harry batal dikirim ke Irak, juga lantaran faktor keamanan. Waktu itu, kelompok-kelompok gerilya sudah mengancam akan menculik atau membunuh Harry, setelah tahu resimennya bakal ditempatkan di negeri Seribu Satu Malam itu.

"Marah bukanlah kata yang tepat, tapi saya sedikit kecewa. Saya pikir saya dapat pulang bersama para prajurit yang lain," katanya setelah mendarat di Lapangan Terbang Brize Norton Oxfordshire, Inggris Selatan, pukul 11.29 GMT (18.29 WIB) dengan pesawat pengangkut pasukan Tristar.

Baca juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Potret Perubahan Kehidupan Pangeran Harry Hingga Menjadi Pria yang Mengagumkan

Pangeran Charles dan Pangeran William tampak menyambut kedatangan Harry di pangkalan tersebut.

Pangeran Harry merupakan anggota keluarga Kerajaan Inggris pertama yang terlibat di zona pertempuran dalam 25 tahun terakhir. Sebelumnya, Pangeran Andrew, sang paman, pernah menjadi pilot helikopter dalam Perang Malvinas tahun 1982.

Tapi ada yang membedakan kiprah sang paman dan kemenakan. Dalam tugas ini, Harry mempertaruhkan nyawa dengan bergabung bersama 7.800 personel militer Inggris.

Meskipun masih berharap bisa kembali secepatnya ke medan laga, tampaknya keinginan Harry itu takkan mudah terlaksana. Mengapa? Menurut Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal Richard Dannatt, takkan ada kemungkinan penugasan bagi kekasih Chelsy Davy (gadis kelahiran Zimbabwe) ini dalam waktu 12-18 bulan ke depan.

Penasaran nih, apa saja hal yang telah dilakukan Harry selama 10 pekan di garda depan? Berbagai wawancara dan foto memperlihatkan berbagai kegiatannya selama berada di negeri Taliban.

Baca juga: Pangeran Harry Tak Hanya Ingin Jadi Tentara yang Jago Berperang, tapi Juga Seperti Gurkha yang Haus Darah

Harry bertanggung jawab atas pengerahan serangan udara terhadap posisi-posisi Taliban di Provinsi Helmand yang berbahaya. la juga terlibat dalam penyerangan ke markas Taliban dan melakukan patroli jalan kaki dan tank.

Sebagian waktunya bahkan dihabiskan di markas tentara Inggris yang berjarak tak lebih dari 500 m dari wilayah Taliban.

Dengan kata lain, Harry berjuang di garis depan. Di situ Harry ditemani oleh Kopral David Baxter, yang sudah lebih berpengalaman. "Harry benar-benar membumi. Sejujurnya, saya tak pernah berpikir bahwa pewaris ketiga tahta Inggris ini juga diperlakukan sama seperti perwira kavaleri lainnya," tandas Baxter.

Pujian pun datang dari Marsekal Sir Jock Stirrup. "Harry bertindak secara profesional selama bertugas di Afganistan. Dia telah menunjukkan keberanian dan kesungguhan yang menjadi ciri para personel angkatan bersenjata," ujarnya.

Diberi Tahu Nenek

Ketika ditanya bagaimana perasaan Harry saat harus dikirim ke Afganistan, dia menjawab: campur aduk. "Antara membangkitkan semangat, kaget, dan merasa mendapat kesempatan untuk melakukan tugas tentara yang sesungguhnya, yang benar-benar ingin saya lakukan sejak ikut bergabung (dalam ketentaraan)."

Baca juga: Dulu Terkenal 'Nakal', Inilah 8 Perbuatan Pangeran Harry yang Sempat Bikin Malu Kerajaan Inggris

Harry pun mengaku pertama kali mengetahui dirinya akan dikirim ke Afganistan setelah dipanggil sang nenek, Ratu Elizabeth II. Harry menambahkan, penugasan ini sempat membuat kakaknya, Pangeran William, merasa iri.

Aman di sisi Gurkha

Dalam tayangan rekaman video yang dimuat situs internet Amerika Serikat, the Drudge Report, Harry yang memiliki tanda panggilan Widow Six Seven ini bilang, "Saya berada di sini sejak malam Natal 2007. Kebanyakan orang merasa bosan saat saya berada di sini karena tak ada kejadian apa-apa di hari pertama."

la juga mengaku menerima perlakuan yang sama seperti tentara Inggris lainnya: tidak mandi berhari-hari, makan daging kornet dan kentang cincang, serta minum minuman tanpa alkohol.

"Menakjubkan. Kini saya berada di sini, benar-benar belum mandi selama empat hari dan belum mencuci baju selama seminggu. Segalanya tampak sangat normal. Saya senang berada di sini bersama mereka," tambah putra bungsu Putri Diana ini.

Hari Natal pun dilewatinya di bangunan bekas madrasah Taliban, yang dipenuhi lubang peluru, sambil makan ayam kurus yang disembelih dengan pisau kukri Gurkha sebagai ganti ayam kalkun.

Baca juga: Ada Begitu Banyak Drama dan Depresi Sebelum Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang Megah Itu Terjadi

Harry pun sempat memuji pasukan Gurkha. "Tak ada tempat yang lebih aman selain bersama dengan mereka, sungguh," katanya. Selain itu, menurut Harry yang dikenal juga sebagai Letda Wales, "Makanan mereka fantastik, yakni kari kambing, kari ayam, dan itu sungguh menyenangkan."

Ketika ditanya apa yang dirindukannya selama menjalankan tugas, khususnya yang berkaitan dengan kehidupan malam, pesta, serta minuman keras, pangeran yang dijuluki Magnet Peluru ini menjawab, "Nothing really. Sungguh saya tak tahu apa yang saya rindukan. Musik kami punya (ia membawa MP3 player), makan pun ada, kami juga tak merasa kehilangan alkohol."

Hal positif lain yang dirasakan lulusan Akademi Militer Sandhurst ini, ia bisa terhindar dari intaian paparazzi. Tayangan video menunjukkan Harry dan rekan-rekannya sedang berpatroli di padang berdebu dengan memakai seragam kamuflase.

Baca juga: Bagi Pangeran Harry, Putri Diana adalah Orangtua Ternakal, Sekaligus Ibu Terbaik di Dunia

Tampak juga ia berkomunikasi dengan radio, memanggil bantuan serangan udara, menembakkan senjata mesin, dan berpatroli di Kota Garmsir, yang berada di selatan Helmand. Namun, sejak meninggalkan Garmsir, keberadaan Pangeran benar-benar dirahasiakan.

Apa kira-kira pendapat almarhumah ibunya atas apa yang telah dilakukannya ini, Harry menjawab, "Mudah-mudahan ia merasa bangga."

Tentu kebanggaan ini bukan hanya milik sang ibu, tapi juga seluruh anggota keluarga kerajaan, bahkan rakyat Inggris, karena Harry telah membuktikan kebolehannya di medan pertempuran sesungguhnya.

Sayang, Harry hanya bisa melakukannya dalam waktu singkat. (Dari pelbagai sumber/Ypt – Intisari Juni 2008)

Baca juga: Pangeran Harry Lebih Suka Berperang Daripada Jadi Warga Kerajaan yang Banyak Aturannya

Artikel Terkait