Agen itu kecewa dan bertanya apakah ada “sesuatu yang lebih canggih”, kata laporan itu.
Salah satu bekas kekasih Castro, Marita Lorenz, juga direkrut. Ia diberikan pil beracun untuk ditaruh di dalam minuman Castro.
Namun Castro tahu hal itu dan mengeluarkan pistolnya untuk digunakan membunuhnya.
“Kamu tidak bisa membunuh saya. Tak seorang pun bisa membunuh saya,” kata Lorenz kepada New York Daily News.
Castro hanya tersenyum lalu mengunyah cerutunya. Lorenz merasa luluh. “Ia yakin saya tidak akan melakukan itu. Ia malah merangkul saya dan kami pun bercinta.”
Upaya pembunuhan Castro paling baru adalah pada 2000, ketika sebuah rencana untuk meletakkan sejumlah besar bahan peledak di bawah podium tempat ia akan berpidato di Panama. Rencana itu digagalkan oleh pasukan pengamanan Castro.
(Baca juga: Castro Banyak Mengukir Prestasi Mengagumkan)
Empat lelaki, termasuk veteran pelarian Kuba dan agen CIA Luis Posada, dipenjara tapi kemudian diampuni.
Mereka juga termasuk bagian dari rencana untuk membuat Castro, juga dikenal sebagai The Beard”, bahan ejekan alih-alih membunuhnya.
Salah satu dari mereka menaburkan garam thallium ke sepatu Castro selama perjalanan keluar negeri dan berharap Castro akan rontok. Rencana itu gagal karena Castro membatalkan kunjungan.
Rencana lain adalah menyemprotkan aerosol berisi LSD di dekat dia ketika siaran di TV dengan harapan Castro menjadi histeris saat siaran.
Castro mengambil tindakan pencegahan terhadap pembunuhan dirinya. Namun ketika 1979 ia terbang ke New York untuk suatu urusan dengan PBB, ia sempat ditanya seorang wartawan di pesawat.
“Apakah Anda memakai rompi antipeluru?”
Castro membuka bajunya dan menunjukkan dadanya.
“Saya memakai rompi moral,” katanya.
Source | : | bbc |
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR