Bukan karena Tak Punya Pasangan, 55 Persen Orang Kesepian Ditentukan oleh Genetika

Esra Dopita M Sidauruk
,
Moh Habib Asyhad

Tim Redaksi

Penelitian dari University of California San Diego, mengungkapkan, sekitar 37 hingga 55% kesepian ditentukan oleh genetika.
Penelitian dari University of California San Diego, mengungkapkan, sekitar 37 hingga 55% kesepian ditentukan oleh genetika.

Intisari-Online.com - Apakah Anda sering merasa kesepian? Jika iya, mungkin hal itu karena gen yang Anda miliki. Meski kesepian dipengaruhi kuat oleh kondisi atau lingkungan, seperti tak punya pasangan, nyatanya faktor genetik juga turut menentukan. Penelitian dari University of California San Diego, mengungkapkan, sekitar 37 hingga 55 persen kesepian ditentukan oleh genetika.

Penelitian ini merupakan penelitian asosiasi genetika pertama mengenai kesepian sebagai sifat seumur hidup, bukan keadaan sementara. Penelitian yang melibatkan 10 ribu orang meminta para peserta untuk menjawab tiga pertanyaan untuk mengukur tingkat kesepian. Para peserta itu dibagi ke dalam tiga kategori, yakni berdasarkan jenis kelamin, usia, dan dan status perkawinan. Meski demikian, para peneliti menyakini bahwa faktor lingkungan tetap turut menentukan tingkat kesepian.

Hasilnya ditemukan, orang-orang yang sudah menikah cenderung kurang kesepian daripada mereka yang belum menikah. Selain itu, peneliti juga menemukan, kesepian cenderung menetap selama hidup, bukan hanya sesekali atau karena keadaan. Sebab, kesepian merupakan sifat yang diwariskan atau genetika.

Selain itu, para peneliti mengkaitkan bahwa kesepian tidak hanya mengganggu kesehatan mental, melainkan kesehatan fisik, seperti obesitas hingga kematian dini. Para peneliti melihat bahwa risiko genetik kesepian dikaitkan dengan neurotisme dan gejala depresi. Kesepian dapat berbuah menjadi skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan depresi berat.

Artikel Terkait