Anda perlu mempersiapkan langkah-langkah strategis, salah satunya dengan menaruh peralatan yang dapat digunakan sebagai alat pertahanan diri. Tak perlu membawa senjata, karena kartu atm, pulpen, gantungan kunci, hingga spray dapat digunakan, asalkan disimpan di area yang mudah dijangkau.
"Dalam kondisi terdesak, alat ini bisa digunakan sebagai pemberi daya kejut untuk melumpuhkan pelaku kejahatan. Setelah itu, berteriaklah minta tolong atau kabur," tambah Eko.
Di samping itu, jangan mencuri perhatian atau memancing kejahatan saat berada di luar ruangan.
Pasalnya, kejahatan bisa hadir saat niat dan kesempatan bertemu. Sebagai contoh, hindari menaruh tas di belakang tubuh saat Anda sedang dibonceng sepeda motor. Lebih aman bila tas di tengah antara Anda dan pengendara motor.
"Nah, yang parah, banyak pengendara motor yang menyimpan tas di setang. Kalau dijambret, risikonya akan sangat berbahaya. Hal ini harus diperhatikan betul," imbuhnya.
Eko lalu menyarankan, benda sederhana dan mudah ditemui untuk melindungi diri adalah parfum spray atau pepper spray (cairan merica).
"Selain itu apabila Anda menggunakan kendaraan pribadi, bisa menggunakan kaca film antikapak merah atau kalau mau lebih aman lagi, ya, kaca antipeluru," jelas instruktur yang sudah melatih lebih dari seribu perempuan ini.
(Baca juga: Cara Penjara Norwegia Cegah Narapidananya Kembali Lakukan Kejahatan Ini Bisa Dicontoh Indonesia)
3. Proteksi
Perempuan harus membangun kesadaran diri untuk berlatih. Salah satu caranya adalah dengan mengubah mindset bahwa beladiri itu rumit, tidak menyenangkan, dan membuat lelah.
"Yakinkan diri bahwa memahami konsep beladiri tidak harus menjadi seorang petarung. Ingat, memiliki proteksi diri saat ini menjadi kebutuhan primer," tutup penulis buku “WSDK (Women Self Defence Kushin Ryu )”, “Tubuhku Senjataku”, dan “10 Jurus Jitu WSDK” ini.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR