Polisi Tunanetra yang Bertugas Sendiri ini Mampu Menjaga Kotanya dari Tindakan Kejahatan Selama Sepuluh Tahun Lebih

Arnaldi Nasrum

Editor

Polisi Tunanetra yang Bertugas Sendiri ini Mampu Menjaga Kotanya dari Tindakan Kejahatan Selama Sepuluh Tahun Lebih
Polisi Tunanetra yang Bertugas Sendiri ini Mampu Menjaga Kotanya dari Tindakan Kejahatan Selama Sepuluh Tahun Lebih

Intisari-Online.com - Seorang polisi tunanetra di Cina yang bertugas sendiri sepanjang hidupnya mampu menjaga kotanya dari tindakan kejahatan selama sepuluh tahun lebih.

Pan Yong, 43 tahun, merupakan satu-satunya polisi yang ditempatkan di kantor polisi Ci Chong di Lanba, Guizhou, Cina Selatan.

Pada tahun 2002, Pan Yong kehilangan penglihatannya setelah tertular glaukoma dan katarak. Hal ini membuatnya hanya mampu merespon cahaya dalam penglihatannya.

Namun, kondisi yang dialami petugas yang berjiwa besar ini tidak menghalanginya untuk memenuhi perannya sebagai seorang petugas keamanan. Pan Yong bertanggung jawab atas sebuah distrik yang meliputi tiga desa administratif dan 13 desa kecil di sepanjang rel kereta yang memanjang sekitar 38 km.

Atas jasanya, di daerah tersebut tidak pernah terjadi kasus pidana, kasus keamanan publik ataupun kecelakaan lalu lintas selama lebih dari sepuluh tahun. Ini semua berkat pengawasan yang dilakukan Pan Yong.

“Meski saya tidak dapat melihat, tapi saya masih bisa mendengar suara kereta,” ungkap Pan Yong.

Meski begitu, keberhasilan Pan ini dikaitkan dengan dukungan istrinya, Tao Hongying. Wanita yang berusia 46 tahun itu merupakan seorang penjaga keamanan di stasiun kereta api lokal. Ia membantu Pan selama melakukan pemeriksaan keamanan setiap harinya.

Pasangan ini seakan memunculkan keajaiban bagi keamanan publik di daerah tersebut. Tao percaya, nasiblah yang membawa mereka untuk menjalani kehidupan bersama-sama.

Pan mengatakan, “Saya memiliki posisi yang kecil tapi saya mencintai profesi ini. Istri saya menyebut saya workaholic,” ungkapnya. Menurutnya, pekerjaan yang ia jalani ini adalah bentuk pengabdiannya.

“Saya hanya merasa senang berkontribusi lebih ketika saya berdiri di pos saya. Saya percaya melayani masyarakat membawa arti nyata untuk hidup saya,” tambahnya.

Pan mengakui, ia merasa hidupnya seperti sudah berakhir ketika ia kehilangan penglihatannya. Namun, setelah ia menikahi Tao pada tahun 2004, ia merasa istrinya memberikan ia harapan baru. (dailymail.co.uk)