Lebah-lebah ini mulai membuat sarangnya di dalam liang kecil, dan lapis melapisi dengan mahkota bunga secara rapi, rajin, dan teratur.
Setelah lapisan pertama dibuat, ia kemudian mungkin dibasahi dengan nektar, kemudian lapisan ditempelkan dan begitu seterusnya.
Setelah dinding kepompong selesai dibuat, telur kemudian disimpan, dan setelah itu para induk lebah menyegel kepompong menjadi paket kecil nan cantik.
Baca Juga: (Foto) Kelakuan Anak Generasi 90-an yang Tunjukkan Bahagianya Hidup Tanpa Internet, Bikin Rindu!
Setelah beberapa hari, telur menetas menjadi larva dan akan memakan nektar yang ditinggalkan induknya.
Lalu mereka siap keluar dari rumah berbunga dan muncul dengan riang.
Kepompong yang begitu indah ini tentu tidak disadari oleh para lebah.
Tentu saja mereka tidak memperdulikan komposisi warna dan segi estetik lainnya.
Namun yang disadarinya adalah fungsi dari kepompong itu, yakni membuat tempat yang aman untuk menjaga telur-telurnya.
Lebih jauh, para peneliti menjelaskan bahwa cangkang bunga termasuk udara yang terperangkap di dalam kepompong akan membuat telur mengapung jika terjandi banjir.
Selain itu, kelembapan kelopak akan membantu menjaga kandungan air di sarang.
Sementara itu, kekakuan sarang akan melindungi penghuninya dari predator dan parasit.
Baca Juga: Jadi Wanita Terkaya di Dunia, Inilah Isi Brankas Ratu Elizabeth II
Source | : | treehugger.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR