Advertorial

Ketika Pasukan Raider Pemburu Gerilyawan Harus Bisa Tidur Nyenyak di Bawah Selembar Matras Saat Hujan Lebat

Agustinus Winardi
Agustinus Winardi
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Dalam formasi itu, para pasukan Raider dalam posisi saling melindungi dan senjata berada di samping kanan personel agar siap digunakan.
Dalam formasi itu, para pasukan Raider dalam posisi saling melindungi dan senjata berada di samping kanan personel agar siap digunakan.

Intisari-Online.com -Sebagai pasukan Raider Kostrad, sesuai namanya ‘raid’, pasukan Raider memang dibentuk untuk memburu pasukan gerilya lawan hingga tuntas.

Uniknya pasukan Raider ketika bertempur untuk menumpas musuh yang bertempur secara gerilya juga menggunakan taktik tempur gerilya (counter guerilla warfare) tapi dalam posisi sebagai pasukan pemburu.

Ketika bertempur di hutan secara senyap, pasukan Raider yang telah mendapat pelatihan khusus ala pasukan komando Kopassus itu, menggunakan senjata khusus yang lebih ringkas dan pendek buatan PT Pindad, yakni senapan serbu SS-1 R5.

Selain memiliki berat yang jauh lebih ringan dibandingkan senapan serbu SS-1, SS-1 R5 juga dilengkapi teleskop bidik sehingga bisa menjamin akurasi tembakan dalam pertempuran dan amunisi yang digunakan bisa lebih efesien.

Baca juga:Resmi, TNI AD Miliki 8 Helikopter Apache Buatan AS Senilai Rp4,6 Triliun

Ketika sedang bertempur setiap pasukan Raider memang didoktrin untuk menembakkan peluru secara hemat, oleh karena itu senjata juga hanya digunakan jika sasarannya sudah jelas.

Maklum dalam pertempuran di hutan dalam jangka panjang, pasukan Raider kadang kesulitan mendapatkan logistik baik berupa makanan maupun amunisi sehingga pemakaian logistik tempur betul-betul harus cermat dan hemat.

Sebagai pasukan antigerilya yang lebih banyak berada di hutan-hutan lebat, pasukan Raider juga dikenal sebagai pasukan yang bisa tidur nyenyak dalam guyuran hujan lebat meskipun hanya berlindung di bawah selembar matras.

Baca juga:Pasukan Khusus 'Tanpa Payung Hukum' Demi Utamakan Keselamatan Bangsa dan Negara

Caranya matras yang biasa dipakai untuk tidur itu sebagian ujungnya difungsikan sebagai atap dan sebagian ujung lembaran matras lainnya diduduki.

Formasi ketika tidur di bawah matras itu,para pasukan Raider dalam posisi saling melindungi dan senjata berada di samping kanan personel agar siap digunakan.

Sementara ransel tempat logistik berada di depan masing-masing personel Raider dan berfungsi sebagai pelindung sekaligus pertahanan (perimeter).

Karena pasukan Raider juga terlatih tidur di dalam air, dahan pohon, dan tempat ekstrem lainnya, ketika tidur di bawah matras dan dalam kondisi hujan lebat, para personel Raider tetap bisa tidur nyenyak.

Baca juga:Memprediksi Pewaris Tahta Kerajaan Inggris, Akankah Jatuh ke Tangan Pangeran William?

Selain itu pasukan Raider juga dikenal pasukan yang paling kuat berjalan kaki ratusan km jaraknya, mengingat tugas utamanya adalah memburu gerilyawan musuh tanpa mengenal berhenti.

Oleh karena itu di setiap markas Batalyon Raider, setiap hari selalu diadakan latihan lari siang menempuh jarak hingga puluhan km demi memelihara kemampaun setiap personel Raider tetap prima.

Latihan lari siang menempuh jarak jauh ini, demi membina fisik dan mental, tetap dilakukan meskipun para prajurit Raider sedang menjalankan ibadah puasa.

Baca juga:Sebelum Meninggal, Putri Diana Sempat 'Meramal' Sosok yang Kelak akan Jadi Menantunya, Sesuaikah?

Artikel Terkait