Intisari-Online.com - Warga DKI Jakarta yang terkena musibah karena ditinggal sanak saudara yang meninggal dunia harus kembali terkena ‘musibah’ lain karena kesulitan mencari lahan makam dengan cepat. Mereka harus menyiapkan Rp7 juta jika ingin mendapat lahan makam dengan cepat.
Minimnya lahan makam di DKI Jakarta memunculkan peluang menguntungkan bagi para calo tanah kuburan. Saat ini, seolah hanya calo yang menjadi pilihan paling tepat dan cepat untuk mendapatkan lahan makam kosong.
Keberadaan mereka marak di setiap pemakaman, salah satunya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di TPU Karet Bivak, Tanah Abang. Di sini, beberapa petugas pembersih kuburan yang hanya diberi upah Rp200.000 per bulan menawarkan jasa ke para pemesan lahan.
Kosasih (60), salah satu petugas kebersihan di TPU Karet Bivak mengaku kerap membantu warga yang membutuhkan lahan di pemakaman itu. Berdasarkan penuturan Kosasih yang sudah menjadi petugas pembersih makam selama 20 tahun, warga Jakarta harus menyiapkan Rp7 juta jika ingin mendapat lahan makam dengan cepat.
“Biasanya, kebanyakan orang itu nge-booking buat persiapan si pemesan lahan. Mereka biasanya pesan lahan kalau salah satu keluarganya udah diperkirakan ajalnya sudah dekat. Sama saya aja sini, booking per tahunnya Rp3 juta aja,” tutur Kosasih, Rabu (21/1/2014).
Menurut dia, cara booking lahan makam mempermudah si pemesan untuk mendapatkan lahan. Bahkan, si pemesan itu berhak memilik lahan makam mana saja.
Jika warga Jakarta harus menyiapkan Rp7 juta jika ingin mendapat lahan makam dengan cepat, bagaimana di kota lain? (Panji Baskhara Ramadhan/Warta Kota)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR