Dimasa generasi Alfried Krupp sendiri negara Jerman diambiloper oleh Adolf Hitler. Kini pabrik Krupp membuat tank-tank Macan yang menyerbu Uni Soviet dan Afrika Utara. Pada tahun 1943, tatkala Alfried mengambil oper pimpinan perusahaan dari ayahnya, pabrik-pabrik Krupp mnempraktekkan kerja paksa.
Karena itu, maka oleh pengadilan militer Sekutu, Alfried dijatuhi hukuman 12 tahun penjara pada tahun 1948. Di penjara ia terus mengadakan rapat-rapat perusahaan. Setelah menjalani hukuman 6 tahun lamanya ia dibebaskan berkat bantuan K. John J. McCloy. Komisaris Tinggi AS untuk Jerman.
Setelah keluar ia segera membangun kembali pabriknya dengan sumpah takkan pernah membuat senjata lagi. Dengan bantuan Berthold Beite pentatalaksananya (general manager) ia berjuang melawan usaha Sekutu yang hendak menghancurkan perusahaannya.
Akhirnya ia berhasil memperluas perusahaannya dan memperkaya kemacamragaman produksinya.
Pabrik Krupp menjadi unsur yang esensial bagi pembangunan kembali Jerman yang dinamakan “Wirschaft Wunder". Dengan hasil 1.35 bilyun dollar tahun la!u, perusahaan Krupp merupakan yang nomor 4 besarnya di Jerman dan no 12 di dunia.
Tetapi usaha Krupp untuk mempertahankan tradisinya sebagai satu-satunya pemegang saham tidak berhasil. Akibat kemunduran ekonomi Jerman tahun-tahun terakhir, ia memprodusir-jenis barang-barang baru.
Ia terpaksa minta jaminan kredit dari Pemerintah di Bonn. Sebagai gantinya, ia bersedia untuk membagi sahamnya. Maka berakhirlah monopoli modal Krupp.
Keputusaa itu mungkin keputusan yang terberat baginya. Sewaktu ia mengumumkan berakhirnya monopoli modal Krupp kembali ia menegaskan bahwa keputusan diambil karena “tanggung jawab sosialnya" terhadap kaum buruh.
Untuk menolong usaha Krupp, pemerintah federal telah memberi 75,6 juta dolar, negara Rhein Westnhalia Utara (daerah Ruhr) 37,8 juta dolar dan bank-bank lain sekitar 20 juta dolar, sesuatu yang tak disukai konkuren-konkurennya.
Alfried Krupp lahir dirumah keluarga Krupp “Villa Hugel” di Essen pada tanggal 13 Agustus 1907. Sewaktu dipermandikan saksinya adalah Kaiser Wilhelm I. Setamatnya dari sekolah menengah ia bekerja dipabrik sebagai tukang besi, masinis dan tukang bubut.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR