Intisari-Online.com - Orang-orang menyebutnya sebagai “Virgin Snake” alias “Ular Perawan”. Hewan piaraan ini telah dua kali melahirkan dalam dua tahun tanpa proses pembuahan. Tidak ada kontak dengan ular lawan jenisnya.
Pejabat di Missouri Department of Conservation’s Cape Girardeau Conservation Nature Center, Missouri, mengatakan, ular betina yang bagian perutnya berwarna kuning itu melakukan reproduksi sendiri pada 2014 lalu, dan bereproduksi kembali musim panas ini. Ular telah tinggal di penangkaran, tanpa pejantan, selama hampir delapan tahun. Dokter yang peduli dengan ular tersebut menemukan membran baru pada Juli tahun ini.
Sayang, anakan yang lahir tahun ini tidak selamat. Sementara anakan yang lahir tahun lalu telah dipamerkan di nature center, sekitar 100 mil dari St. Louis.
Pakar reptil dari Departemen Konservasi, Jeff Briggler, mengatakan, virgin brith pada ular jarang sekali ditemukan tapi bisa terjadi pada beberapa spesies melalui proses yang disebut partenogenesis. Ini terjadi pada beberapa jenis serangga, ikan, amfibi, burung, reptil, termasuk beberapa ular—tapi tidak berlaku pada mamalia.
Partenogenesis adalah jenis reproduksi aseksual di mana anak berkembang dari telur yang tidak dibuahi. Artinya, tidak ada kontribusi genetik oleh pejantan. Ini disebabkan ketika sel yang dikenal sebagai badan kutub, yang diproduksi berbarengan dengan telur hewan dan biasanya mati. (HuffPost)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR