Intisari-Online.com – Makanan menjadi salah satu senjata terbaik melawan stres. Keinginan untuk memasukkan makanan ke mulut tampaknya sulit dikendalikan di tengah emosi menggelegak, istilah populernya ‘makan nyaman’.
Dalam kondisi stres, kelenjar adrenal melepaskan kortisol, hormon yang mempengaruhi peningkatan ghrelin, hormon yang menambah nafsu makan luar biasa.
Sebuah penelitian yang diterbuktan dalam Journal of Clinical Investigation menemukan, bukan hanya tidak memicu rasa lapar, stres berkepanjangan juga membuat mereka yang mengalaminya melihat lebih banyak makanan yang menggoda.
Agar tidak terjebak dalam stres berkepanjangan, cobalah untuk mengatasinya dengan mengonsumsi makanan yang membuat pikiran lebih santai.
Asam amino merangsang otak untuk memproduksi serotonin, zat kimia yang membuat tubuh dan pikiran rileks, dan melatonin, atau hormon yang membuat kita mengantuk. Triptofan terkandung dalam susu, ayam, telur, kacang, keju, beras, dan ikan.
Asupan karbohidrat dua jam sebelum tidur akan meningkatkan jumlah serotonin di otak. Biasanya ditemukan di kentang, kue, es krim, pasta, sereal, atau madu.
Dengan menambahkan lemak pada makanan, kita akan mendapatkan keuntungan lebih dari karbohidrat. Reaksi akan menghambat penyerapan lemak, sehingga meningkatkan serotonin sedikit demi sedikit. Ini akan membantu kita merasa lebih santai lagi.
Tapi jangan mengonsumsi makanan berlemak terlalu banyak jika tidak ingin tubuh kita menjadi gemuk. Lemak bisa diperoleh dari mentega, krim, selai kacang, sosis, atau cokelat.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR