Serat Bila BAB Terhambat

K. Tatik Wardayati

Penulis

Serat Bila BAB Terhambat
Serat Bila BAB Terhambat

Intisari-Online.com – Masalah buang air besar (BAB) memang gampang-gampang susah. Sekali waktu, BAB lancar bahkan lancar sekali sampai-sampai sulit direm. Kali lain, BAB ngadat bahkan sampai berhari-hari mampet.

Ketika akhirnya berhasil, rasanya sampai keluar keringat dingin. Kalau sampai hal seperti sering terjadi, sama saja dengan menyimpan sampah di perut yang bisa berefek keracunan. Bisa saja ampas yang membandel itu dipaksa keluar dengan mengonsumsi suplemen serat atau obat pencahar yang banyak muncul di iklan televisi atau koran/majalah. Tapi, kata para ahli, sebaiknya jangan. Kebiasaan minum obat pencahar bisa mengakibatkan iritasi usus besar dan usus jadi malas. Usus maunya terus-menerus dipasok obat pencahar. Sebaiknya, cara seperti itu baru dilakukan kalau bermacam cara lain sudah dicoba tapi tidak membuahkan hasil.

Kalau tidak ada masalah kesehatan lainnya, cara alami dengan mengubah pola makan pasti dapat mengatasi masalah sembelit. Berikut ini tips pola makan agar BAB lancar.

Serat, penting sekali untuk urusan sembelit. Dalam proses perjalanan di sistem pencernaan, serat menciptakan gerakan peristaltik usus yang sifatnya memperlancar proses pembuangan sisa-sisa makanan sehingga tak tertunda di usus besar. Bila sampai ada sisa makanan yang mondok di usus besar, usus akan berkesempatan terus-menerus menyerap air dari sisa-sisa makanan sehingga akhirnya ampas makanan keras dan sulit dikeluarkan. Sembelit pun terjadilah.

Selain membantu menyerap air, serat juga mengikat asam empedu di usus yang menurunkan kadar kolesterol dan menghindarkan kita dari kanker usus besar. Serat ada yang bersifat larut air, ada pula yang tidak larut air. Keduanya terdapat pada sejumlah bahan makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, roti gandum, beras yang masih berkulit ari, sereal, umbi-umbian, rumput laut, dan agar-agar. Umumnya, komponen serat tidak larut lebih dominan daripada yang larut.

Setiap kali kita makan hendaknya tidak lupa memasukkan kedua jenis serat tersebut. Jumlah yang dianjurkan adalah 25 g/hari dan perlu dimakan dengan jadwal teratur.

Kurangi lemak, termasuk gorengan dan junk food karena jenis makanan ini cuma kaya asam lemak jenuh dan hampir tidak berserat.

Banyak minum penting sekali bila makan bahan makanan berserat tinggi maupun suplemen serat. Air berfungsi melunakkan sisa-sisa makanan sehingga feses menjadi mudah dikeluarkan.

Dianjurkan agar kita selalu minum air sebanyak 8 – 10 gelas per hari. Bisa juga diselingi dengan jus buah segar. Namun, minuman berkafein, bersoda, beralkohol, serta teh perlu dibatasi, cukup 2 cangkir saja setiap hari.

Perubahan pola makan yang disertai dengan perubahan pola hidup diharapkan akan memperlancar urusan ke belakang yang sempat terhambat sehingga tak lagi membuat Anda berkeringat dingin. (Menu Sehat)