Intisari-Online.com – Osteoporosis merupakan momok bagi setiap wanita. Namun, sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa wanita yang menjalani pola hidup sehat, termasuk cukup terpapar sinar matahari, cukup beraktivitas fisik, dan cukup makan buah serta sayuran mempunyai kesehatan tulang yang prima. Yang pasti, kaum wanita yang biasanya gemar berdiet demi memiliki berat badan yang “ideal” perlu berhati-hati. Soalnya, diet itu bisa merugikan kondisi tulang sehingga mengakibatkan osteoporosis.
Hati-hati “diet” langsing
Berat badan dapat menjadi salah satu indikasi yang baik untuk menilai kepadatan tulang. Kalau biasanya kelebihan berat badan (apalagi obesitas) dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, tidak demikian halnya dengan osteoporosis. Dapat dikatakan, kelebihan berat badan malah dapat mencegah osteoporosis.
Penelitian yang dilakukan oleh Marga D. Van Loan, seorang fisiolog, dan Nancy L. Keim, seorang ahli kimia dari ARS Western Center di San Fransisco, AS, mendapati bahwa wanita yang membatasi asupan makanannya sehari-hari (restrained eaters) secara bermakna mempunyai kepadatan dan kandungan mineral tulang yang lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak peduli dengan dietnya. Karena itu, setiap wanita yang ingin menurunkan berat badannya perlu mewaspadai osteoporosis. Mereka sebaiknya memilih untuk meningkatkan aktivitas fisik daripada membatasi asupan kalori yang berlebihan agar kesehatan dan kepadatan tulangnya tetap terjaga.
Walau demikian bukan berarti demi menghindari osteoporosis kaum wanita boleh makan apa saja. Tetap saja mereka perlu berhati-hati dengan lemak yang berpotensi menimbulkan penyakit degeneratif lainnya, seperti jantung koroner, stroke, darah tinggi, dan lainnya.
Susu vs sayuran hijau
Asupan kalsium tetap menjadi prioritas dalam mencegah osteoporosis. Untuk itulah, bahan makanan yang merupakan sumber kalsium seperti susu dan produk olahannya ini harus menjadi bagian dari menu Anda. Kalau pada usia anak-anak, susu dan produk olahannya cukup bebas pilihannya, maka ketika usia mulai dewasa, pilihlah yang rendah lemak atau tanpa lemak. Demi menghindari lemak jahat pada susu yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan lainnya.
Namun, susu rupanya bukan bagian dari menu sebagian besar orang Indonesia. Banyak dari mereka ogah minum susu dengan alasan baunya yang tidak enak atau perutnya mulas setelah minum susu. Kalau hal ini terjadi, Anda masih bisa mendapatkan asupan kalsium dari beberapa bahan makanan lainnya yagn juga merupakan sumber kalsium. Bisa dari ikan teri, ikan sarden yang dimakan berikut tulangnya, juga sayuran hijau.
Salah satu alternatif untuk asupan kalsium di luar susu dan produk olahannya adalah sayuran hijau seperti bayam, brokoli, caisim, dan lainnya. Kandungan kalsiumnya memang jauh di bawah susu, tapi sayuran hijau punya keunggulan lain karena mengandung mineral lain yang membantu meningkatkan penyerapan dan penggunaan kalsium oleh sel-sel tubuh. Karena itu, sayuran hijau perlu masuk dalam agenda menu harian Anda.
Lain warna, satu manfaat
Meskipun berwarna putih, fungsi taoge dalam kesehatan tulang sama seperti sayuran hijau. Hanya saja senyawa dari taoge yang memberi manfaat bagi tulang adalah fitoestrogennya, yaitu estrogen dari tumbuh-tumbuhan yang memiliki daya kerja seperti hormon estrogen. Salah satu fungsi hormon estrogen bagi tulang yaitu membantu penyerapan kalsium dari makanan dan minuman yang kita asup. Ketika seorang wanita memasuki masa menopause, produksi hormon estrogennya berkurang atau minimal sekali fungsinya, pengeroposan tulang mengancam.
Selain taoge, bahan-bahan makanan yang berasal dari kedelai seperti susu kedelai, tahu, tempe, oncom, tauco, juga mengandung fitoestrogen. Oleh karena itu, masukkan juga menu dengan bahan dasar taoge dan produk kedelai dalam makanan sehari-hari Anda.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR