Intisari-Online.com – Iseng-iseng, perhatikan daftar menu di restoran tempat Anda biasa makan. Barisan teratas menu berbahan dasar hewani. Tahu tempe dan sayur mayur rela di deretan belakang. Begitu juga dengan di warteg. Sepertinya sayur, buah, biji-bijian (termasuk di dalamnya tahu dan tempe) agak dikucilkan.
Padahal, sebagai sumber serat, keberadaan mereka sangat penting bagi tubuh. Sama pentingnya dengan sumber karbohidrat dan protein yang memberikan energi. Karena serat merupakan sumber vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Omelan ibu-ibu pada anak-anaknya, “Ayo dimakan sayurnya!” bukan tanpa dasar.
Sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan merupakan sumber serat makanan atau dalam bahasa keren disebut Dietary Fiber yang diperlukan tubuh. Bahan makanan tersebut selain sumber serat, juga mengandung vitamin, mineral, dan sejumlah fitokimia yang dapat mencegah dan mengatasi beberapa penyakit.
Hanya ada pada tanaman
Memang daging sapi dan ayam ada seratnya tapi yang dimaksud dengan serat makanan oleh para ahli adalah bagian dari karbohidrat kompleks yang hanya terdapat di dinding sel tanaman, di dalam sel tanaman, atau di antara sel tanaman. Serat ini tidak dapat dicerna oleh enzim dalam saluran cerna manusia. Jadi, yang dimaksud sebagai sumber serat adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti buah, sayur, kacang-kacangan serta bagian luar dari biji-bijian seperti kulit ari beras, gandum, havermout.
Makanan sumber serat ini terbagi menjadi dua bagian berdasarkan kelarutannya terhadap air, kemampuannya (dapat atau tidak) membentuk gel atau menjadi kental, serta bagaimana fermentasinya di usus, yaitu: serat makanan larut dan serat makanan tak larut.
Dengan kemampuannya ini, serat larut bermanfaat untuk:
Yang termasuk serat tak larut adalah selulosa, sebagain besar kelompok hemiselulosa, dan lignin – bagian serat yang membuat bagian batang dari sayuran atau tanaman atau daun menjadi keras.
Contoh bahan makanan yang kaya serat tak larut adalah roti gandum, sereal, buah yang masih ada kulitnya, seperti apel, pir, kailan, bayam, kentang, tomat, wortel, kembang kol, kacang merah, jamur, jali, dan flaxseed. (dr. Idawati Karjadijaja, MS., Sp.GK. – Menu Sehat)