"Anda bertengkar dengan wanita tadi, sementara saya membaca stiker yang ada di kaca belakang mobil Anda; Warga Negara Teladan. Sopan Berlalu-lintas. Nah, kalau benar ini mobil Anda, pasti pemiliknya akan berperilaku sesuai kalimat yang tertera di stiker itu."
"Saya 'kan lagi buru-buru, Pak. Mobil di depan menghalangi," ujarnya ketus.
"Makanya kalau pasang slogan itu harus dilaksanakan. Jangan hanya buat hiasan saja!" ujar polisi tak kalah ketus.
Peristiwa lampu merah tadi, ibarat potret bangsa ini. Bangsa yang piawai mencipta beragam slogan indah dan mulia, tapi tidak demikian dalam tingkah lakunya.
Benar kata Aldous Huxley, sastrawan Inggris pengarang Brave New World (1931), slogan biasanya berisi kata-kata basi sampai suatu saat kita termakan sendiri olehnya. (*/djs – Intisari Agustus 2006)
Baca juga: Berbagi Kata-kata
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR