Perjalanan romantis
Mengikuti tradisi keluarga Marchan, keduanya tidak diperbolehkan bersama-sama sebelum resmi Wolfe mendapat izin dari ayah Marchan. Ketika akhirnya berpisah, mereka benar-benar merasa kehilangan.
Meski sudah kembali ke Amerika, komunikasi keduanya tetap berlanjut, melalui skyped dan Facebook. Wolfe pun kembali ke Filipina, dan meminta izin kepada ayah Marchan untuk meminang anaknya. Ayah Marchan memberi izin, tetapi ibu Wolfe ingin keduanya menunggu. Ia khawatir karena keduanya masih sangat muda.
Wolfe tidak menyerah. Setelah meyakinkan ayahnya, ia membeli tiket pesawat, dan kembali melakukan perjalanan 10 hari ke Manila pada bulan Mei 2014 untuk bertemu keluarga Marchan.
Ibu Marchan melihat kesungguhan Wolfe, apalagi setelah ayahnya ikut menemuinya. Mereka pun mengadakan pertunangan. Pasangan ini pun memutuskan untuk tinggal di Amerika Serikat.
Selanjutnya, mereka dapat menikah di Amerika Serikat setelah Marchan visanya disetujui. Mereka pun memulai kehidupan bersama di kota kecil Midville.
Dan mereka memutuskan untuk kembali melakukan amal dengan kemasan kotak sepatu setiap musim liburan, dengan memasukkan catatan kisah mereka ke dalam kotak sepatu itu. Mereka mengemas dan mengirimkan melalui Purse Samaritan yang terletak di North Carolina.
“Mereka sangat bersemangat melihat di balik layar bagaimana semua keajaiban itu terjadi untuk mereka,” jelas Rachel Mills, asisten direktur Operasi Natal Anak. “Kami ingin anak-anak mengalami cinta, dan itulah yang mereka temukan. Bagaikan jarum di tumpukan jerami.”
Lebih dari 113 juta kotak sepatu dikirim ke lebih dari 130 negara sejak proyek itu diluncurkan pada tahun 1993, hingga Marchan menerima Wolfe.
“Kami tidak ingin memberikan fantasi, tapi kami ingin menunjukkan bahwa kami peduli dan ingin berbagi kasih,” kata Wolfe. “Kami berdua merasa sangat diberkati dan bersyukur karena Operasi Natal Anak membawa kami dapat hidup bersama.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR