4. Asesmen Kinerja: Mengukur Keterampilan dan Pengetahuan dalam Konteks Real
Kurikulum Merdeka tidak hanya berfokus pada penguasaan teori, tetapi juga pada penerapannya dalam kehidupan nyata.
Asesmen kinerja menjadi contoh penerapan asesmen yang tepat untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan peserta didik dalam konteks yang autentik.
Contoh penerapannya:
Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas untuk menjelaskan konsep ilmiah yang telah mereka pelajari.
Guru menilai presentasi dengan memperhatikan aspek penguasaan materi, kemampuan komunikasi, dan kreativitas dalam penyampaian.
Peserta didik diminta untuk menyelesaikan proyek individu yang menuntut mereka untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah nyata.
5. Asesmen Dinamis: Mengadaptasi dengan Kecepatan Belajar Individual
Kurikulum Merdeka menghargai keberagaman peserta didik dan mendorong pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan individu.
Asesmen dinamis menjadi contoh penerapan asesmen yang tepat untuk mengakomodasi kecepatan belajar individual.
Contoh penerapannya:
Guru menggunakan berbagai jenis soal dengan tingkat kesulitan yang berbeda dalam asesmen formatif.
Peserta didik mendapatkan kesempatan untuk mengerjakan soal sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajar mereka.
Hasil asesmen dinamis dianalisis untuk memberikan intervensi yang tepat bagi peserta didik yang membutuhkan dukungan tambahan.
Kesimpulan
Penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya untuk mengukur kemampuan dan pengetahuan peserta didik, tetapi juga untuk mendukung pengembangan karakter, profil Pancasila, dan potensi diri mereka secara menyeluruh.
Contoh-contoh yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa asesmen dapat dilakukan dengan cara yang holistik, berpusat pada peserta didik, dan beradaptasi dengan kebutuhan individual.
Dengan penerapan asesmen yang tepat
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR