Yang betul, patung yang berada di tengah taman ini bernama Partinah, sedangkan patung yang berada di tengah kolam bernama Partini. Menurut riwayatnya, Taman Balekambang dibangun oleh Mangkunegara VII tahun 1912.
Dia sengaja membangun kolam dan hutan ini meniru model Garden City di negeri Kincir Angin, Belanda. Kebetulan ia sempat mengenyam pendidikan di Leiden meskipun tidak rampung karena gejolak Perang Dunia I. Semula Taman Balekambang disebut Partini Tuin, yang berarti Taman Partini, nama putri tertuanya.
Sementara, lokasi yang ditandai dengan patung Partinah yang juga nama Putri Mangkunegara VII merupakan hutan kota. Dulu disebut Partinah Bosch.
Mangkunegara VII membangun hutan kota rupanya tak sekedar demi keindahan. Taman Balekambang memiliki fungsi sebagai resapan air, lantaran Kota Bengawan ini kerap dilanda banjir setiap tahun. Ketika musim kemarau, penduduk tidak risau akan bencana kekeringan. Tampungan air di taman ini cukup memadai karena tersimpan bagus di akar-akar pepohonan yang tumbuh subur.
Meskipun roda zaman terus berputar, kondisi Taman Balekambang rupanya tidak jauh berbeda. Anda bisa buktikan dengan melihat-lihat koleksi foto-foto lawas taman ini di Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran.
Meski letaknya sekarang bersebelahan dengan jalan raya menuju Terminal Tirtonadi, suara bising knalpot kendaraan yang berseliweran nyaris tak terdengar. Udara pun tetap segar. Taman Balekambang merupakan ruang publik yang komplit.
Keberadaannya tak sebatas paru-paru kota. Juga sebagai sarana rekreasi dan interaksi warga kota demi terpeliharanya kerukunan dan kohesi sosial. Interaksi sosial ini mengikis potensi konflik antar sesama.
Plus kandungan informasi sejarah lokal di taman ini, diharapkan generasi muda yang bermain di dalamnya dapat mengenang atau sedikitnya mencomot semangat Mangkunegara VII dalam mengelola lingkungan dan mencintai alam sekitarnya.
Harapannya, kesadaran merawat lingkungan pada diri generasi sekarang semakin menebal."
Cerita Partinah dan Partini
Dikutip dari Kompas.com, Taman Balekambang di Solo, Jawa Tengah, menyimpan banyak cerita. Konon, tempat wisata yang berlokasi di Jalan Balekambang, Solo, ini dahulunya adalah tempat bersantai untuk keluarga dan kerabat Istana Pura Mangkunegaran.
Taman ini dilengkapi tempat bersantai, kursi, dan meja membentuk lingkaran, serta area bermain, kolam, pojok laktasi, mushola, taman reptil, gedung kesenian, dan lainnya. Suasana di taman ini pun sangat sejuk karena ditumbuhi aneka jenis pepohonan yang rindang.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR