Akibatnya, sempat terjadi selisih paham antara Napoleon dengan Mahmud II, yang kemudian diakhiri dengan Perjanjian Bukares pada 1812.
Lewat perjanjian ini, Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan sebagian timur Moldavia, yang kemudian nama daerahnya diganti menjadi Bessarabia di Moldova.
Hilangnya wilayah kekaisaran
Meski Sultan Mahmud II dikenal sebagai tokoh pembaru yang luar biasa, tetapi pada masa pemerintahannya juga terjadi pergolakan.
Salah satunya adalah pemberontakan di Serbia dan Yunani, yang saat itu dikuasai Ottoman.
Peristiwa ini menyebabkan hilangnya sebagian wilayah kekaisaran, menyusul munculnya negara Yunani yang merdeka.
Setelah perang kemerdekaan Yunani berakhir, terjadi Pertempuran Erzurum pada 1821, yang merupakan bagian dari Perang Utsmaniyah-Persia.
Dalam pertempuran ini, kekuatan Sultan Mahmud II berhasil digugurkan oleh Abbas Mirza, komandan militer dari Persia.
Beberapa tahun setelahnya, yakni pada 1827, angkatan laut gabungan Inggris, Perancis dan Rusia, mengalahkan kekuatan angkatan laut Utsmaniyah dalam Pertempuran Navarino.
Pembaruan Sultan Mahmud II
Sultan Mahmud II dikenal sebagai sosok pembaru yang melakukan reformasi di berbagai bidang pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah.
Di bidang hukum, dia menutup Pengadilan Penyitaan dan mengambil sebagian besar kewenangan seorang Pasha (pejabat tinggi), yang sering kali disalahgunakan.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR