Intisari-Online.com -Berbicara tentang sejarah Indonesia, artinya kita berbicara tentang apa-apa yang terkait dengannya.
Mulai dari zaman Nusantara, pengaruh Hindu-Buddha, pengarus Islam, kedatangan bangsa Eropa, Jepang, hingga Proklamasi 17 Agustus 1945.
Artikel ini akan jelaskan dengan singkat sejarah lahirnya Indonesia,d ari kekalahn Jepang hingga proklamasi.
Jika berbicara tentang sejarah lahirnya Indonesia, mau tak mau kita harus menyinggung Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Tapi bagaimana proses itu terjadi?
Sebelum merdeka, Indonesia dijajah oleh Belanda lalu Jepang.
Lalu pada 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan langsung oleh Soekarno didampingi Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta Pusat.
Tercapainya kemerdekaan Indonesia tentu menoreh peristiwa bersejarah yang cukup panjang.
Maka tak heran jika setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat tanah air selalu memperingati hari proklamasi kemerdekaan.
Tanggal tersebut merupakan titik balik dari sejarah kemerdekaan Indonesia yang cukup panjang, di mana sebelumnya rakyat tanah air sempat dijajah selama bertahun tahun.
Sebelum proklamasi terjadi, terdapat banyak peristiwa penting yang melatarbelakanginya.
Kemerdekaan Indonesia tak didapatkan dengan mudah.
Dibutuhkanperjuangan panjang yang menguras tenaga, keringat, darah, dan air mata.
Perjuangan itu bahkan sudah terjadisejak zamankerajaan ketika bangsa-bangsa asing, terutama bangsa-bangsa Eropa, datang ke Nusantara.
Makna dan arti kemerdekaan tentu sangat besar bagi masyarakat Indonesia.
Berbagai peristiwa penting melatarbelakangi kemerdekaan Indonesia.
Dimulai dari Peristiwa Rengasdengklok hingga pembacaan teks proklamasi.
Jepang kalah dari Sekutu
Sebelum Indonesia berhasil meraih kemerdekaan, ada perisitwa penting terlebih dulu, yaitu kalahnya Jepang dari Sekutu.
Pada 6 Agustus 1945, Kota Hiroshima, Jepang, luluh lantah akibat bom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat.
Tiga hari berselang, pada 9 Agustus 1945, giliran Nagasaki yang hancur lebur oleh bom atom Amerika Serikat.
Hanya dalam waktu singkat, kedua bom atom ini berhasil menewaskan ratusan ribu orang di Hirosima dan Nagasaki.
Akibatnya, Jepang yang sudah kalah telak terpaksa menyerah kepada Sekutu, yang sekaligus menjadi penanda berakhirnya Perang Dunia II.
Jepang pun berusaha agar berita kekalahan mereka tidak terdengar oleh rakyat Indonesia.
Namun pada akhirnya, para golongan muda mengetahui berita kekalahan Jepang.
Maka, mereka segera mendesak Soekarno dan Hatta agar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Pro-kontra proklamasi pada peristiwa Rengasdengklok
Sedangkan sejarah kemerdekaan Indonesia juga mengalami pro kontra menjelang pembacaan proklamasi tersebut.
Pro dan kontra ini terjadi antara golongan muda dan golongan tua.
Golongan tua merupakan para anggota PPKI seperti Soekarno dan Hatta.
Sementara golongan muda diwakili para anggota PETA dan para mahasiswa.
Pro dan kontra ini terjadi karena golongan muda menganggap bahwa golongan tua terlalu konservatif.
Sebab mereka menghendaki pembacaan proklamasi harus melalui PPKI dan sesuai dengan prosedur yang telah dijanjikan oleh Jepang yakni pada 24 Agustus 1945.
Namun di sisi lain para golongan muda menolak jika proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI.
Pasalnya golongan muda menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang, dan mereka menginginkan kemerdekaan dengan kekuatan sendiri.
Sutan Syahrir yang termasuk dalam golongan muda merupakan tokoh pertama yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan proklamasi.
Selanjutnya rapat resmi dilangsungkan di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945. Yang dihadiri oleh Djohar Nur, Subianto, Armansyah, Chairul Saleh, Kusnandar, Wikana, Margono, dan Subadio.
Sedang hasil rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak harus menggantungkan pada pihak lain, dan merupakan hak rakyat.
Meski keputusan rapat yang menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia itu telah disampaikan kepada Soekarno-Hatta, mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya yaitu proklamasi harus dilangsungkan melalui PPKI.
Sehingga pada akhirnya golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, salah satu daerah di Kabupaten Karawang.
Pilihan membawa Soekarno-Hatta ke luar Jakarta adalah untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang.
Pengamanan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dibantu dengan perlengkapan tentara PETA.
Rengasdengklok sendiri dipilih karena letaknya strategis dan terpencil.
Sehingga tentara PETA bisa mengawasi setiap langkah tentara Jepang.
Peristiwa perumusan teks proklamasi kemerdekaan Dengan adanya peristiwa Rengasdengklok, akhirnya Soekarno dan Hatta tergerak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Rapat perumusan teks proklamasi pun digelar di rumah Laksamana Tadashi Maeda pada tanggal yang sama, dihadiri oleh beberapa anggota golongan muda.
Di sana, rumusan teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan.
Peristiwa pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Setelah teks proklamasi selesai ditulis, terjadilah hari paling bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.
Pembacaan tersebut dihadiri oleh para tokoh pergerakan kemerdekaan dan seluruh rakyat Indonesia yang ingin menyaksikan buah hasil dari perjuangan para pahlawan dan tokoh penting yang membawa mereka ke kemerdekaan.
Upacara pembacaan teks proklamasi tersebut berjalan dengan lancar bertempat di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Beberapa acara telah disusun dalam hari kemerdekaan Indonesia, seperti pengibaran bendera Merah Putih, dan sambutan oleh walikota pada saat itu, yaitu Suwiryo dan Muwardi.
Peristiwa penyebaran berita proklamasi Adapun setelah Soekarno membacakan teks proklamasi, kabar kemerdekaan Indonesia langsung tersebar hingga ke seluruh pelosok negeri.
Pada masa itu, berita proklamasi disebarkan melalui beragam cara, mulai dari siaran radio, telegram, surat kabar, pamflet, hingga dari mulut ke mulut.
Adapun tokoh-tokoh yang menyebarkan berita proklamasi adalah sebagai berikut:
- Sukarni
- Supardjo
- BM Diah
- Syahruddin
- Ki Hajar Dewantara
Jadi itulah sejarah kemerdekaan Indonesia yang harus diketahui oleh para siswa yang masih sekolah.
Itulah artikel yang jelaskandengan singkat sejarah lahirnya Indonesia,d ari kekalahn Jepang hingga proklamasi. Semoga bermanfaat.
Dapatkan artikel terupdate dari Intisari-Online.com di Google News