Di sisi lain, ia ingin mewariskan tahta kepada putrinya tercinta, Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi.
Namun, Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi memiliki jalan hidup yang berbeda.
Beliau memilih untuk hidup sebagai pertapa dan kemudian dikenal sebagai Dewi Kili Suci. Keputusan ini membuat Raja Airlangga harus mencari pewaris takhta yang lain.
Pilihan pun jatuh kepada Mapanji Garasakan, adik laki-laki Sri Sanggramawijaya Dharmmaprasadottunggadewi.
Akan tetapi, situasi menjadi rumit ketika Samarawijaya, putra Raja Dharmawangsa Teguh, menuntut haknya atas tahta Kerajaan Medang.
Untuk menghindari perebutan takhta yang berkepanjangan, Raja Airlangga mengambil keputusan bijak.
Beliau membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua kerajaan baru: Kerajaan Kediri yang diperintah oleh Mapanji Garasakan dan Kerajaan Janggala yang diperintah oleh Samarawijaya.
Peran Mpu Bharada dalam Proses Pembagian Kerajaan Kahuripan
Kerajaan Kahuripan menjangkau wilayah yang luas, meliputi hampir seluruh Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah.
Luasnya wilayah ini menjadi salah satu pertimbangan utama bagi Raja Airlangga ketika memutuskan untuk membagi kerajaannya menjadi dua.
Proses pembagian ini bukan perkara mudah.
KOMENTAR