Ilmu-ilmu yang ada dikelompokkan menjadi tiga, yaitu ilmu Arab asli (bahasa, syair, retorika), ilmu Islam (tafsir, hadis, fikih, ilmu kalam, tasawuf), dan ilmu baru (filsafat, seni musik).
Ulama yang terkenal pada masa Abbasiyah I adalah Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Asy-Syafi'i, Imam Ahmad bin Hanbal, Qadhi Abu Yusuf, dan Muhammad bin Hasan Syaibani.
Setelah ibu kota kekhalifahan dipindahkan ke Baghdad pada 762 oleh Khalifah Al-Mansur, kota ini segera menjadi pusat peradaban Islam dan kebangkitan ilmu pengetahuan.
Terlebih lagi, setelah berdirinya Baitul Hikmah, yang menjadi pusat pengkajian ilmu dan perpustakaan.
Ketika itu tidak banyak usaha untuk memperluas wilayah dakwah, hanya menitikberatkan pada pembinaan di wilayah yang telah ada.
Pemantapan sasaran dakwah terjadi di Afrika Utara, Andalusia (Spanyol), Konstantinopel (Istanbul, Turki), dan India.
Periode Abbasiyah II
Dakwah pada masa ini menampilkan corak baru karena masuknya pengaruh keturunan Turki dalam urusan kekhalifahan.
Periode Abbasiyah II juga ditandai dengan munculnya gerakan-gerakan baru, misalnya revolusi kelompok Syiah dan berkembangnya mazhab Ahlus Sunnah.
Beberapa tokoh Ahlus Sunnah adalah Abu Hasan Al-Asy'ari, Abu Manshur Al-Maturidi, dan Imam Al-Ghazali.
Tapi peperangan dengan Romawi Timur membuat upaya pengembangan dakwah tersendat.
Beberapa tempat yang menjadi pusat kegiatan dakwah pada periode ini di antaranya:
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR