Terakhir, antropologi telah memasuki fase kelima.
Antropologi telah memasuki perjalanan dua abad sebagai sebuah disiplin keilmuan yang tergolong relatif muda, jika dibandingkan dengan ilmu-ilmu lain.
Pada fase ini cara pandang analisis teori dalam antropologi semakin beragam.
Wacana dan perdebatan antropologi masih terus berlangsung, dinamika pun terjadi dalam tubuh antropologi sebagai sebuah disiplin keilmuan.
Antropologi kebanyakan sudah berkembang tidak hanya mempelajari bangsa-bangsa di luar Eropa.
Antropologi telah merambah pada kehidupan masa kini, seperti dalam pembahasan sebelumnya tentang fenomena Korean Wave di Indonesia sebagai budaya populer.
Di Indonesia, antropologi diajarkan untuk siswa sekolah menengah atas dan di sejumlah perguruan tinggi dengan membuka jurusan antropologi.
Bahkan kajian antropologi di Indonesia sudah lebih luas yakni dengan pendekatan maraknya antropologi visual dan metode netnografi.
Metode netnografi misalnya, berkembang seiring dengan Revolusi Industri 4.0 yang ditandai masifnya penggunaan internet.
Netnografi sendiri merupakan metode penelitian antropologi yang menerapkan prinsip-prinsip etnografi dengan menggunakan sumber data berasal dari dunia maya dan memanfaatkan teknologi digital.
Setelah mencermati secara cepat ilmu antropologi di atas, kalian dapat menemukan sejarah perkembangan antropologi.
Namun demikian, paparan mengenai sejarah perkembangan antropologi tetap penting untuk didiskusikan dengan melihat konteks yang melatarbelakangi lahirnya masing-masing fase.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR