Perang Uhud Perang Paling Dikenang Oleh Umat Islam: Meletus Di Bulan Syawal Hingga Isu Nabi Muhammad Meninggal

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal adalah Perang Uhud, di mana Nabi Muhammad terluka dan diisukan meninggal dunia.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Syawal adalah Perang Uhud, di mana Nabi Muhammad terluka dan diisukan meninggal dunia.

Intisari-Online.com -Selain Perang Badar, ada satu perang lagi yang begitu diingat oleh umat Islam.

Jika di Perang Badar umat Islam menang, di Perang Uhud umat Islam mengalami kekalahan.

Ada beberapa fakta menarik terkait perang ini: selain terjadi di bulan Syawal, pada perang ini Nabi Muhammad juga diisukan meninggal dunia.

Perang Uhud meletus pada 15 Syawal di tahun ketiga Hijriah di sebuah bukit bernama Uhud yang terletak sekitar 5 km dari Kota Madinah.

Seperti disebut di awal, Rasulullah dirumorkan wafat dalam perang tersebut.

Rumor itu dihembuskan untuk kian memperburuk kondisi pasukan muslim.

Faktanya, Nabi masih hidup waktu itu.

Peperangan sendiri dalam Islam bukan untuk menaklukkan, melainkan untuk mempertahankan diri.

Dalam perang itu, kekuatan umat Islam berjumlah 700 oprang, sementara pasukan Quraisy sekitar 3.000 pasukan.

MenurutMartin Lings dalam bukunya Mohamed, umat Islam mendominasi jalannya pertempuran dan musuh tertekan lewat pasukan panah yang rapi dari pucuk gunung.

Saat tertekan musuh lari, ghanimah atau harta rampasan perang pun banyak ditinggalkan di sekitar bukit itu.

Pasukan muslim mengira sudah menang, lantas mereka berbondong-bondong pergi ke bukit-bukit yang ditinggalkan musuh.

Padahal, Nabi menyuruh mereka untuk tetap di gunung tersebut sampai instruksi berikutnya.

Khalid bin Walid yang saat itu masih panglima perang Quraisy melihat ada celah, pos pemanah ditinggalkan oleh pasukan muslim.

Dia pun merangsek dengan pasukannya yang lincah untuk menguasai Uhud.

Kondisi itu membuat pasukan muslimyang awalnya menang berubah jadi kocar-kacir.

Dari sinilah, rumor wafatnya Nabi menyebar.

“Rasululllah telah pergi, ia kena panah,” begitu rumor yang beredar saat itu.

Faktanya, Rasulullah tidak wafat, tapi Rasulullah terluka parah.

Kejadian ini termaktub alam QS. Ali Imran: 121.

Firman Allah SWT:

"Dan (ingatlah), ketika engkau (Muhammad) berangkat pada pagi hari meninggalkan keluargamu untuk mengatur orang-orang beriman pada pos-pos pertempuran. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Pada ayat ini Allah mengingatkan Umat Islam akan kisah Perang Uhud."

Perang Uhud adalah salah satu perang yang disebut-sebut dalam Al-Qur’an sebagai salah ujian ketaatan kepada Nabi Muhammad.

Selain Perang Uhud, ada beberapa peperangan penting umat Islam yang terjadi di bulan Syawa.

Perang Khandaq

Perang ini terjadi di bulan Syawal pada tahun kelima Hijriah.

Khandaq bermakna Parit.

Pencetusnya adalah seorang Persia muslim bernama Persia-Muslim, Salman al-Farisi.

Perang Khandaq terpinspirasi dari budaya di negeri Salman al-Farisi dengan menggunakan benteng berupa parit untuk menahan musuh, sambil melancarkan serangan dari jauh.

Rasulullah menyetujui ide ini setelah berunding dengan para sahabat, termasuk Salman.

Strategimya adalah menunggu lawan.

Lawan tidak masuk ke dalam benteng dan akhirnya kalah sendiri.

Perang Hunain

Perang Hunain terjadi pada tahun kedelapan Hijriyah bulan Syawal, terjadi usai Fathul Makkah atau pembebasan kota Makkah yang berlangsung damai.

Waktu itu, beberapa suku, khususnya Hawazin takut efek fathul Makkah.

Mereka pun menyerang dan muslim bertahan.

Perang besar itu terjadi hampir dua minggu dan dimenangkan pasukan muslim.

Itulah perang-perang penting yang terjadi di bulan Syawal, termasuk Perang Uhud, perang yang membuat Nabi Muhammad terluka hingga diisukan meninggal dunia.

Artikel Terkait