Faktor yang Melemahkan Kekuasaan Majapahit Adalah Perang Paregreg Seperti Apa Sejarahnya

Sejarah Perang Paregreg:

Perang Paregreg terjadi antara dua kubu, yaitu:

Kubu Barat: Dipimpin oleh Wikramawardhana, raja Majapahit saat itu, dan didukung oleh Bhre Wirabhumi, bupati Blambangan.

Kubu Timur: Dipimpin oleh Bhre Daha, adik Wikramawardhana, dan didukung oleh Raden Gajah, patih Majapahit.

Perang ini dipicu oleh perebutan tahta kerajaan setelah wafatnya Hayam Wuruk.

Wikramawardhana naik tahta, namun Bhre Daha merasa berhak atas tahta tersebut.

Perang ini berlangsung sengit dan memakan banyak korban jiwa.

Baca Juga: Pada Masa Siapa Kerajaan Majapahit Mencapai Puncak Kejayaan? Apa Buktinya?

Dampak Perang Paregreg:

Perang Paregreg membawa dampak yang sangat besar bagi Kerajaan Majapahit, di antaranya:

Kehilangan banyak prajurit: Perang ini menelan banyak korban jiwa, terutama dari kalangan prajurit. Hal ini menyebabkan melemahnya kekuatan militer Majapahit.

Kerusakan infrastruktur: Perang ini menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur kerajaan, seperti istana, candi, dan jalan.

Munculnya pemberontakan: Kekalahan dalam perang ini memicu munculnya pemberontakan di beberapa wilayah kerajaan.

Perpecahan internal: Perang ini menyebabkan perpecahan internal dalam kerajaan, antara kubu yang mendukung Wikramawardhana dan kubu yang mendukung Bhre Daha.

Kesimpulan:

Perang Paregreg merupakan faktor utama yang melemahkan kejayaan Kerajaan Majapahit.

Perang ini menyebabkan kehilangan banyak prajurit, kerusakan infrastruktur, munculnya pemberontakan, dan perpecahan internal.

Hal ini membuat Majapahit menjadi semakin lemah dan mudah diserang oleh kerajaan-kerajaan lain.

Demikian,penjelasansalah satu faktor yang melemahkan kekuasaan Majapahit adalah Perang Paregreg.