Intisari-online.com - Perang Paregreg, juga dikenal sebagai Perang Regreg, merupakan perang saudara yang terjadi di Kerajaan Majapahit pada tahun 1404-1406.
Lalu, bagaimana peristiwa perang saudara keturunan Hayam Wuruk ini memperebutkan Kerajaan Majapahit?
Perang ini memperebutkan tahta kerajaan antara dua keturunan Hayam Wuruk:
1. Wikramawardhana: Raja Majapahit yang memerintah sejak tahun 1389. Ia adalah menantu Hayam Wuruk dan putra Raja Sunda.
2. Bhre Wirabhumi: Raja Blambangan yang merupakan putra Hayam Wuruk dan Dyah Pitaloka.
Akar Perang:
Ketidakjelasan Penerus Tahta: Hayam Wuruk tidak memiliki keturunan langsung, sehingga menimbulkan perselisihan tentang siapa yang berhak atas tahta kerajaan.
Ketegangan Politik: Terdapat dua kubu politik di Majapahit, yaitu kubu istana barat yang dipimpin Wikramawardhana dan kubu istana timur yang dipimpin Bhre Wirabhumi.
Ambisi Pribadi: Baik Wikramawardhana maupun Bhre Wirabhumi memiliki ambisi untuk menjadi raja tunggal Majapahit.
Kronologi Perang:
1404: Perang dimulai dengan serangan Bhre Wirabhumi ke istana barat.
1405: Perang berlangsung dengan sengit dan memakan banyak korban jiwa.
1406: Wikramawardhana berhasil mengalahkan Bhre Wirabhumi dengan bantuan patihnya, Gajah Mada.
Bhre Wirabhumi melarikan diri ke Blambangan dan kemudian meninggal dunia.Dampak Perang:
Kemunduran Majapahit: Perang Paregreg melemahkan kekuatan Majapahit dan menyebabkan kerajaan ini mulai mengalami kemunduran.
Perpecahan Politik: Perang ini menyebabkan perpecahan politik di Majapahit dan memicu pemberontakan di berbagai wilayah kerajaan.
Kematian Tokoh Penting: Banyak tokoh penting Majapahit yang tewas dalam perang ini, termasuk Gajah Mada yang meninggal pada tahun 1406.
Kesimpulan
Perang Paregreg merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Kerajaan Majapahit.
Perang ini menandai awal kemunduran kerajaan dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan runtuhnya Majapahit pada tahun 1527.
Demikianlah,peristiwa perang saudara keturunan Hayam Wuruk ini memperebutkan Kerajaan Majapahit.