Farid mengatakan, mereka diungsikan karena rumah warga di sekitar gudang amunisi belum kondusif untuk ditinggali sejak Sabtu malam.
Terlebih, beberapa rumah warga rusak akibat peristiwa itu, seperti dinding retak dan kaca pecah.
Dia menjamin kebutuhan logistik pengungsi terpenuhi.
Adapun bantuan logistik itu meliputi kasur, selimut, dan makanan.
"Kita drop untuk kebutuhan pengungsi berupa logistik kasus, selimut, kemudian konsumsi logistik makanan. Kemudian peralatan bayi karena di sini juga ada balita. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dan cukup untuk yang pengungsi," ucapnya.
"Total bantuan 50 kasur, kemudian selimut sama sekitar segitu (jumlahnya), sama makanan. Kemudian untuk kebutuhan sekitar 200 orang," kata Farid.
Salah satu pengungsi, Mukti Irawan (36), mengatakan, rumahnya yang berjarak 100 meter dengan lokasi kejadian, rusak akibat kerasnya ledakan.
Mukti langsung mengungsi bersama anggota keluarganya untuk keamanan.
"Jadi katanya kita harus nunggu disterilkan dulu baru bisa kembali ke rumah. Tapi itu juga belum pasti ya. Kita harus di sini dulu (pengungsian). Alhamdulillah, fasilitas pengungsian di rumah Pak Kades ini terpenuhi," ujar Irawan.
Pantauan Kompas.com, tampak rumah Kepala Desa Ciangsana disulap menjadi tempat pengungsian bagi warga Kampung Pinang.
Para pengungsi termasuk anak-anak tampak beristirahat di atas kasur merah bertuliskan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR