Kok Bisa Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya Meledak, Sosok Ini Coba Terka Musababnya

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Gudang amunisi milik Kodam Jaya meledak, sekitar 200 warga terpaksa mengungsi di rumah kepala desa dan RW setempat.
Gudang amunisi milik Kodam Jaya meledak, sekitar 200 warga terpaksa mengungsi di rumah kepala desa dan RW setempat.

Intisari-Online.com -Sabtu (30/3) petang, gudang amunisi artileri medan (armed) milik Kodam Jaya meledak.

Gudang itu sendiri berada di perbatasan antara Bekasi-Bogor, Jawa Barat.

Tak pelak, ledakan itu membuat warga sekitar panik dan lari beramburan.

Bahkan ada sebagian warga yang mengungsi ke rumah yang lebih aman, menurut Ketua RW setempat, seperti dilansir Kompas.com.

Dikabarkan Kompas.com, setidaknya terjadi puluhan ledakan malam itu.

Walaupun begitu, alhamdulillahnya, tidak ada korban jiwa.

Kenapa gudang amunisi milik Kodam Jaya itu bisa meledak?

Menurut dugaan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, gudang amunisi armed itu terbakar karena gesekan antara amunisi yang kadaluwarsa.

"Masih dicari penyebabnya, tapi penyebab kemungkinan itu dari gesekan karena (amunisi kadaluwarsa) labil," ujar Agus di lokasi, Minggu (31/3/2024).

Agus menjelaskan, amunisi kadaluwarsa cenderung lebih sensitif alias labil.

Saat terkena gesekan, amunisi akan panas dan dengan mudah meledak.

Karena itulah pihaknya memiliki standar operasional prosedur (SOP) tersendiri dalam menangani amunisi kadaluwarsa.

Salah satunya adalah pengamanan berupa tanggul untuk mengantisipasi ledakan seperti Sabtu petang berdampak ke permukiman di sekitar lokasi.

"Bisa, bisa dari situ (penyebab karena gesekan). Sementara bisa dari itu," kata Agus.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak menambahkan, ada berbagai jenis amunisi di gudang enam.

Masing-masing memiliki jenis penyalaan yang berbeda-beda.

"Penyalaannya beda-beda, (ada) panas, listrik, ada yang tergesek, ini akan dievaluasi nanti," papar Maruli di lokasi, Minggu.

Agus menambahkan, penyebab gudang enam terbakar bukan karena kesalahan manusia (human error).

Sebab, jajarannya sudah menyimpan amunisi kadaluwarsa sesuai dengan SOP.

Namun, untuk kepastian lebih lanjut, pihaknya akan membentuk tim investigasi.

Tim itu melibatkan sejumlah pihak, termasuk Polisi Militer (POM).

Ratusan warga mengungsi

Masih menurut Kompas.com, akibat ledakan itu, sekitar 200 wargadi Desa Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungsi ke rumah Kepala Desa Ciangsana.

"Yang mengungsi rata-rata warga dari sekitar Ciangsana karena rumah mereka nempel (dekat) dengan gudang tersebut," kata Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kabupaten Bogor, Farid Ma'aruf, di lokasi pengungsian di Ciangsana, Minggu (31/3/2024) pagi.

Farid mengatakan, mereka diungsikan karena rumah warga di sekitar gudang amunisi belum kondusif untuk ditinggali sejak Sabtu malam.

Terlebih, beberapa rumah warga rusak akibat peristiwa itu, seperti dinding retak dan kaca pecah.

Dia menjamin kebutuhan logistik pengungsi terpenuhi.

Adapun bantuan logistik itu meliputi kasur, selimut, dan makanan.

"Kita drop untuk kebutuhan pengungsi berupa logistik kasus, selimut, kemudian konsumsi logistik makanan. Kemudian peralatan bayi karena di sini juga ada balita. Mudah-mudahan ini bisa dimanfaatkan dan cukup untuk yang pengungsi," ucapnya.

"Total bantuan 50 kasur, kemudian selimut sama sekitar segitu (jumlahnya), sama makanan. Kemudian untuk kebutuhan sekitar 200 orang," kata Farid.

Salah satu pengungsi, Mukti Irawan (36), mengatakan, rumahnya yang berjarak 100 meter dengan lokasi kejadian, rusak akibat kerasnya ledakan.

Mukti langsung mengungsi bersama anggota keluarganya untuk keamanan.

"Jadi katanya kita harus nunggu disterilkan dulu baru bisa kembali ke rumah. Tapi itu juga belum pasti ya. Kita harus di sini dulu (pengungsian). Alhamdulillah, fasilitas pengungsian di rumah Pak Kades ini terpenuhi," ujar Irawan.

Pantauan Kompas.com, tampak rumah Kepala Desa Ciangsana disulap menjadi tempat pengungsian bagi warga Kampung Pinang.

Para pengungsi termasuk anak-anak tampak beristirahat di atas kasur merah bertuliskan Kementerian Sosial (Kemensos) RI.

Artikel Terkait