5. Terstruktur dan sistematis
Kajian berpikir sinkronik lebih teratur dan mendalam. Ini membantu kita memahami hubungan antara berbagai aspek dalam suatu periode waktu.
6. Jangkauan lebih sempit
Berpikir sinkronik lebih fokus pada kondisi tertentu, sehingga kita dapat memahami peristiwa dengan lebih mendalam.
Contoh Berpikir Sinkronis
Mari kita lihat contoh penggunaan berpikir sinkronik dalam memahami sejarah.
Misalnya, kita akan mengamati demokrasi liberal di Indonesia pada tahun 1950-1959.
Pada masa itu, meskipun Indonesia telah merdeka, kondisi ekonomi masih sangat buruk.
Beberapa faktor yang mempengaruhi ekonomi pada saat demokrasi liberal antara lain:
- Ketergantungan pada satu jenis ekspor
Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor hasil bumi, yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
Baca Juga: Contoh Diakronik dalam Sejarah, Sesuai Peristiwa yang Terjadi di Indonesia
KOMENTAR