Intisari-Online.com -Saat seorang sejarawan sudah memasuhi tahap penulisan (historiografi), biasanya dia memerlukan dua cara berpikir untuk merangkai cerita.
Pertama cara berpikir diakronik, kedua cara berpikir sinkronik.
Lalu, jelaskan konsep sinkronik dalam sejarah?
Berpikir sinkronis/sinkronik yaitu menyertakan cara berpikir ilmu-ilmu sosial yang melebar dalam ruang dan mementingkan struktur dalam satu peristiwa.
Sinkronik mempunyai arti meluas di dalam ruang tapi terbatasdalam waktu.
Cara berpikir sinkronik biasanya digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
Kata Sinkronik ini sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata “Syn” yang artinya “dengan” dan "chronoss" yang artinya "waktu".
Metode sinkronik ini lebih menekankan kepada struktur, yang maksudnya meluas dalam ruang.
Sinkronik dapat digunakan untuk menganalisis sesuatu di saat tertentu, sehingga tidakberusaha untuk dapat menarik kesimpulan mengenai suatu peristiwa yang berpengaruh di kondisi saat ini.
Ia hanya digunakan untuk menganalisis suatu peristiwa yang terjadi pada saat tertentu.
Sinkronik bisa diartikan sebagaisegala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.
Dalam Ilmu Sejarah,pengertian sinkronik adalah cara untuk mempelajari peristiwa sejarah dengan seluruh aspek yang terkait di masa tertentu secara lebih mendalam.
Jadi pengertian sinkronik ini merupakan cara berfikir di dalam mempelajari struktur pada suatu peristiwa sejarah.
Bisa juga diartikan sebagai cara mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan suatu peristiwa yang terjadi di masa tertentu.
Dalam penelitian sejarah, ketika kita menggunakan cara berpikir sinkronik, kita tidak hanya dituntut untuk tahu urutan sebuah kejadian.
Tapi kita juga harus bisa menerangkan bagaimana sebuah kejadian bisa terjadi, apa sebab-akibatnya, dampaknya terhadap masyarakat, dan lain sebagainya.
Ciri-ciri cara berpikir sinkronik
1. Mempelajari peristiwa atau kejadian yang terjadi saat masa tertentu.
2. Di dalam mempelajari peristiwa atau kejadian selalu memfokuskan terhadapadanya pola-pola, gejala-gejala serta juga karakter.
3. Tidak memiliki konsep perbandingan.
4. Mempunyai jangkauan yang lebih sempit.
5. Mempelajari dengan secara mendalam.
6. Kajiannya juga yang sistematis.
7. Sifatnya adalah horizontal.
Maksudnya dari sifat horizontal ialah memanjang pada ruang serta dan terbatas dalam waktu.
Konsep berpikir sinkronik dalam sejarah
Berpikir sinkronik merupakan cara berpikir meluas dalam ruang tapi terbasa dalam waktu.
Pendekatan sinkronik biasanya digunakan dalam bidang ilmu-ilmu sosial.
Sinkronik ini lebih menekankan pada struktur sebuah peristiwa.
Pendekatan sinkronik juga memungkinkan kita untuk menganalisis sebuah peristiwa yang terjadi pada saat tertentu.
Artikel di atas bisa kamu gunakan jika ada yang meminta untuk jelaskan konsep sinkronik dalam sejarah. Semoga bermanfaat.