Uraikanlah Proses Masuknya Agama Islam Ke Indonesia Berikut Teorinya

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sebutkan tiga teori ini jika ada yang memintamu untuk: uraikanlah proses masuknya agama Islam ke Indonesia.
Sebutkan tiga teori ini jika ada yang memintamu untuk: uraikanlah proses masuknya agama Islam ke Indonesia.

Intisari-Online.com -Islam menjadi agama terbesar yang dipeluk oleh penduduk Indonesia.

Agama ini diperkirakan masuk ke Nusantara sekitar abad ke-11, ada yang bilang sejak abad ke-7 Masehi.

Lalu uraikanlah proses masuknya agama Islam ke Indonesia!

Ada sejumlah teori terkait masuknya Islam ke Indonesia.

Tapi secara garis besar, teori-teori itu mau bilang, Islam masuk ke Indonesia setidaknya lewat tiga medium.

Lewat perdagangan, perkawinan, dan dan pendidikan agama (pesantren).

Tapi kembali ke pertanyaan awal, bagaimana proses masuknya agama Islam ke Indonesia?

Mengutip Kompas.com, hingga kini, masuknya Islam ke Nusantara atau Indonesia belum diketahui secara pasti.

Meski begitu, banyak yang bilang, masuknya Islam ke Indonesia tak lepas dari adanya jalur perdagangan di Selat Malaka.

Bagaimanapun juga, kondisi itu memungkinkan banyaknya kapal asing, termasuk kapal dari dunia Islam, yang berlabuh di sekitar Selat Malaka.

Dari situ kemudian muncullahinteraksi antarpedagang dari penjuru dunia dengan intensitas tinggi yang kemudian memunculkan beragam teori mengenai proses masuknya Islam ke Nusantara.

Ada sejumlah teori tentang masuknyaIslam ke Indonesia.

Setidaknya ada tigamengenai masuknya Islam di Nusantara.

Islam datang dari Gujarat (Teori Gujarat)

Menurut Teori Gujarat, Islam yang masuk ke Nusantara dipercaya datang dari wilayah Gujarat, India.

Di mana melalui peran para pedagang muslim yang datang ke Nusantara lewat jalur perdagangan Selat Malaka.

Salah satu tokoh yang mengemukakan Teori Gujarat adalah antropolog Belanda,Snouck Hurgronje.

Dia bilang, jika Islam masuk ke Nusantara bukan dari Arab tapi Gujarat, India.

Hubungan langsung antara Nusantara dan Arab baru terjadi pada masa kemudian.

Seperti utusan dari Mataram dan Banten ke Mekah pada abad ke-7.

Snouck juga berpendapat, ada persamaan unsur-unsur Islam Nusantara dengan India.

Islam dari Arab (teori Mekah)

Teori Mekah mengemukan bahwa pada abab ke-7 di pantai barat Sumatera sudah ada perkampungan Islam.

Hal itu di dukung adanya jalur perdagangan yang bersifat internasional.

Bahkan berita dari China, pada zaman Dinasti Tang pada 674 mesehi, jika orang-orang Arab sudah mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatera.

Menurut situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), pada waktu Kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaan sekitar abad ke-8 dan 8, para pedagang muslim sudah singgah. Banyak tokoh-tokoh yang mendukung teori tersebut.

Masuknya Islam ke Nusantara terjadi sebelum abad ke-7 masehi dan berperan besar terhadap proses penyebaran selanjutnya.

Islam datang dari Persia (teori Persia)

Teori Persia bilang, Islam masuk ke Nusantara abad ke-13 yang berasal dari Persia.

Dalam teori tersebut terdapat kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam Nusantara dengan Persia.

Dalam buku Sejarah Islam Nusantara (2015) karya Michael Laffan, sejak awal masehi para penguasa di kawasan barat Nusantara berbagi budaya istana yang bercorak India dan mendapat pengalaman dari para pedagang asing.

Karena Asia Tenggara berada di perempatan dua zona perdagangan kuno yang penting.

Pertama, Samudera Hindia, sedangkan yang lain meliputi Laut China Selatan.

Kerajaan-kerajaan di Asia Tenggara paling awal berasal dari berbagai catatan berbahasa Cina yang merekam kedatangan para utusan dengan nama-nama yang merupakan nama muslim.

Dari arah lain, memiliki laporan-laporan berbahasa Arab mengenai berbagai rute pelayaran dari Teluk Persia ke pelabuhan-pelabuhan di China Selatan dengan titik tumpu di Selat Makaka.

Di sana para kapten menunggu perubahan angin monsun untuk membawa mereka melanjutkan perjalanan atau kembali pulang.

Marco Polo dalam laporannya mengenai Sumatera 1292 menyebut sebuah komunitas Muslim baru sekitar yang didirikan oleh para pedagang "Moor" di Perlak.

Salah satu batu nisan muslim bertarikh pertama menyebut Malik al Salih sebagai penguasa zaman di bandar terdekat Samudera Pasai.

Namun ada bukti mengenai komunitas-komunitas yang lebih awal dari barta di Lamreh.

Tempat penanda-penanda makam yang telah terkikis parah menunjukan adanya hubungan dengan India Selatan dan Cina Selatan.

Dari rekontruksi sejarah, arus utama tentang sejarah mula Islam Nusantara menyebutkan Samudera Pasai sebagai Kerajaan Islam pertama.

Samudera Pasai merupakkan gabungan dua kerajaan Hindu, yakni Samudra dan Pasai dengan Raja Meurah Silue yang bergelar Malik as Salih (1267-1297).

Salah satu dokumen tertua tentang keberadaan Kerajaan Pasai ditulis di Vanesia, Italia, Marco Polo yang masih sempat bertemu dengan Sultan Malik as Salih (1292).

Kesaksian etnografis Marco Polo tentang Pasai dan tujuh kerajaan lainnya di Sumatera memiliki kesan yang berbeda.

Ia menyebutkan Pasai yang terbesar. Penyebutan Perlak adalah tempat yang ia jelahi.

Selain dan Perlak yang muslim, kerajaan lain dikatakan masih menganut agama pagan.

Itulah jawabannya jika ada yang memintamu untuk uraikanlah proses masuknya agama Islam ke Indonesia.

Artikel Terkait