Konsep Berpikir Sinkronik dalam Mempelajari Sejarah Artinya Apa?

Ade S

Editor

Ilustrasi. Artikel ini membahas 'konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya apa' dan bagaimana cara menggunakannya.
Ilustrasi. Artikel ini membahas 'konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya apa' dan bagaimana cara menggunakannya.

Intisari-Online.com - Sejarah bukan hanya tentang masa lalu, tapi juga tentang bagaimana masa lalu membentuk masa kini.

Memahami sejarah berarti memahami struktur dan hubungan yang ada dalam suatu periode waktu tertentu.

Untuk itu, kita perlu memahami "konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya apa".

Temukan jawabannya secara lengkap dalam artikel berikut ini.

Konsep Berpikir Sinkronik

Sinkronik adalah pendekatan yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi dalam batasan waktu tertentu.

Kata "sinkronik" berasal dari bahasa Yunani, di mana "syn" berarti "dengan" dan "khronos" berarti "waktu" atau "masa".

Dengan kata lain, seperti dilansir dari Kompas.com, berpikir sejarah secara sinkronik berarti memperluas pemahaman dalam ruang tetapi membatasinya dalam waktu.

Tujuan Berpikir Sinkronik

Tujuan utama berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah adalah untuk melihat perubahan yang terjadi pada segala hal yang relevan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa tertentu.

Baca Juga: Penjelasan Pengertian Konsep Kronologi, Sinkronik, dan Diakronik dalam Sejarah

Dengan fokus pada kondisi dan struktur tertentu, pendekatan ini membantu kita memahami konteks dan dinamika peristiwa sejarah.

Ciri-Ciri Konsep Berpikir Sinkronik

Berikut adalah beberapa ciri khas konsep berpikir sinkronik:

1. Mengkaji peristiwa

Berpikir sinkronik lebih menekankan pada peristiwa sejarah pada masa tertentu. Ini membantu kita memahami bagaimana situasi dan kondisi berubah seiring waktu.

2. Bersifat horizontal

Pendekatan ini lebih fokus pada struktur daripada perbandingan antara masa yang berbeda. Kita menganalisis kondisi tertentu tanpa membandingkannya secara langsung dengan masa lain.

3. Tidak memiliki konsep perbandingan

Berbeda dengan pendekatan diakronik (yang membandingkan peristiwa sejarah dari masa ke masa), berpikir sinkronik tidak melibatkan perbandingan dengan masa lain.

4. Kronologis

Kita mengikuti urutan waktu dan memahami peristiwa dalam konteks sejarah yang lebih terstruktur.

Baca Juga: Kondisi Sinkronik Masyarakat Indonesia pada 1950-an Terhadap Perempuan

5. Terstruktur dan sistematis

Kajian berpikir sinkronik lebih teratur dan mendalam. Ini membantu kita memahami hubungan antara berbagai aspek dalam suatu periode waktu.

6. Jangkauan lebih sempit

Berpikir sinkronik lebih fokus pada kondisi tertentu, sehingga kita dapat memahami peristiwa dengan lebih mendalam.

Contoh Berpikir Sinkronis

Mari kita lihat contoh penggunaan berpikir sinkronik dalam memahami sejarah.

Misalnya, kita akan mengamati demokrasi liberal di Indonesia pada tahun 1950-1959.

Pada masa itu, meskipun Indonesia telah merdeka, kondisi ekonomi masih sangat buruk.

Beberapa faktor yang mempengaruhi ekonomi pada saat demokrasi liberal antara lain:

- Ketergantungan pada satu jenis ekspor

Indonesia hanya mengandalkan satu jenis ekspor hasil bumi, yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.

Baca Juga: Contoh Diakronik dalam Sejarah, Sesuai Peristiwa yang Terjadi di Indonesia

- Beban ekonomi dan keuangan

Bangsa Indonesia harus menanggung beban ekonomi dan keuangan yang ditetapkan dalam Konferensi Meja Bundar.

- Defisit

Pemerintah harus menghadapi defisit sebesar Rp5,1 miliar yang dirancang oleh Belanda.

- Kurangnya nilai-nilai untuk mengubah sistem ekonomi

Pemerintah Belanda tidak memiliki nilai-nilai yang cukup untuk mengubah sistem ekonomi kolonial menjadi nasional.

- Situasi keamanan dan politik yang tidak menguntungkan

Ketidakstabilan politik dan keamanan dalam negeri menyebabkan banyak pengeluaran di luar rencana.

- Pertumbuhan penduduk yang besar

Jumlah pertumbuhan penduduk yang signifikan juga memengaruhi kondisi ekonomi.

Dengan berpikir sinkronik, kita dapat menganalisis permasalahan ekonomi masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Liberal.

Kajian sejarah yang melibatkan cara berpikir ilmu sosial akan sangat bermanfaat bagi pemahaman kita tentang masa lalu.

Dengan menjawab "konsep berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah artinya apa", kita dapat memahami sejarah dengan lebih baik.

Kita dapat melihat bagaimana masa lalu membentuk masa kini dan bagaimana kita dapat belajar dari masa lalu untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Kita dapat melihat bagaimana orang-orang di masa lalu hidup dan bagaimana mereka mengatasi berbagai tantangan.

Baca Juga: Bagian Penting Historiografi, Jelaskan Konsep Sinkronik Dalam Sejarah

Artikel Terkait