Intisari-Online.com -Tempat yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam yang dijadikan sebagai tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol yaitu Alhambra.
Alhambra alias al-hamra' alias Si Merah, merujuk pada sebuah bangunan megah yang kehalifahan Islam di Andalusia.
Sesuai dengan namanya, Alhambra identik dengan warna merah.
Alhambra adalah kompleks istana dan benteng yang terletak di Granada, Andalusia, Spanyol.
Tak bisa dipungkiri, istana ini adalah salah satu bukti konkrit peninggalan peradaban Islam di Spanyo.
Kompleks bangunan ini menjadi satu-satunya pusat pemerintahan kerajaan dari zaman keemasan Islam yang masih berdiri hingga sekarang.
Istana Alhambra didirikan pada abad ke-13 oleh Dinasti Nasrid yang memerintah Emirat Granada, kerajaan Islam terakhir di Spanyol.
Menurut History, keberadaan Alhambra dapat ditelusuri sejak sebelum Islam datang di Granada.
Catatan sejarah pertama yang merujuk pada bangunan di kompleks Alhambra berasal dari abad ke-9.
Di situ disebutkan bahwa ada seorang pria bernamaSawwar bin Hamdun pernah bersembunyi di benteng yang saat ini berada di kompleks Alhambra.
Diduga, Sawwar ben Hamdun dan beberapa umat muslim lain yang bersembunyi dari perang saudara umat Islam, memulai pembangunan benteng di Alhambra.
Reruntuhan di bukit Sabika dari zaman Sawwar ben Hamdun inilah yang kemudian menarik perhatian Muhammad bin Nasr.
Muhammad bin Nasr atau Muhammad I, yang mendirikan Emirat Granada pada 1238, membangun istana di reruntuhan tersebut.
Muhammad bin Nasr membangun Alhambra menjadi kediaman Dinasti Nasrid dan pusat pemerintahan Emirat Granada, yang dikelilingi benteng dan menara.
Sepanjang abad ke-13 hingga abad ke-15, bangunan Alhambra terus diperluas oleh para penerus Muhammad bin Nasr.
Pada masa kejayaan Emirat Granada, Alhambra terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
- Alcazaba, pangkalan militer tempat para pengawal kerajaan.
- Istana Nasrid, terdiri dari beberapa istana untuk sultan dan kerabatnya.
- Medina, tempat para pejabat istana tinggal dan bekerja.
Kompleks Alhambra dikelilingi benteng berupa tembok tinggi dan menara pertahanan yang dibangun oleh Muhammad bin Nasr.
Alhambra juga dikenal dengan sebutan istana merah, atau dalam bahasa Arab, al-qal’a al-hamra (kastil atau benteng merah).
Sebutan itu datang karena penampakan dinding dan menaranya berwarna kemerahan.
Alhambra merupakan bangunan monumental yang menyimpan kemegahan arsitektur Islam dan arsitektur Renaisans Spanyol.
Pada 1492, Raja Ferdinand dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia menaklukkan Emirat Granada, menyatukan Spanyol di bawah monarki Katolik.
Peristiwa tersebut menandai runtuhnya kerajaan Islam terakhir di Eropa Barat.
Setelah itu, Alhambra mengalami banyak perubahan, karena Raja Charles V memerintahkan penghancuran beberapa bangunan untuk membangun istana bergaya Renaisans.
Masjid Alhambra yang dibangun oleh Muhammad III juga dialihfungsingkan menjadi gereja.
Pada abad ke-18, Alhambra ditinggalkan dan beberapa menaranya diledakkan oleh Perancis selama perang pada 1812.
Tidak lama kemudian, Alhambra mulai menjalani serangkaian perbaikan dan restorasi di bawah arsitek Jose Contreras atas perintah Raja Spanyol saat itu, Ferdinand VII.
Pada 1984, Alhambra ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Kini, Alhambra tetap menjadi salah satu situs sejarah terindah di Spanyol yang dikunjungi oleh turis dari seluruh dunia.
Itulah tempat yang indah dan megah adalah pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam yang dijadikan sebagai tempat pertahanan terakhir umat Islam di Spanyol yaitu Alhambra.