Serangan yang berhasil itu membuat Jepang semakin percaya diri dan segera melanjutkan ekspansi mereka di wilayah Asia Pasifik.
Keesokan harinya, Presiden AS Franklin D Roosevelt meminta Kongres untuk menyatakan perang terhadap Jepang.
Tujuan Jepang Menyerang Pearl Harbour
Jepang menyerang pangkalan laut Amerika di Pasifik dengan tujuan untuk melemahkan AS agar tidak bisa menghalangi ekspansi Jepang ke seluruh Asia Pasifik.
Hubungan Jepang dan Amerika Serikat sudah memburuk sebelum penyerangan Pearl Harbour terjadi.
Sejak 1930-an, Jepang merasa terganggu oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat di Pasifik.
Kebijakan AS itu diprovokasi oleh perilaku Jepang yang semakin agresif terhadap China, yang menyebabkan Pembantaian Nanking dan kekejaman lainnya.
Ketegangan antara kedua negara semakin meningkat ketika AS memberlakukan sanksi ekonomi dan embargo perdagangan terhadap Jepang.
AS berharap, dengan memutus akses Jepang terhadap uang dan barang, terutama pasokan penting seperti minyak, Jepang akan menghentikan ekspansinya.
Namun, alih-alih menyerah, Jepang malah semakin berambisi untuk mengatasi masalah ekonomi dan demografinya dengan melanjutkan ekspansinya.
Penyerangan Pearl Harbour bertujuan untuk menghancurkan armada AS di Pasifik, agar AS tidak bisa menghalangi ekspansi Jepang ke Asia Pasifik.
Baca Juga: Dampak Perang Dunia II Terhadap Indonesia, Benarkah Indonesia Merdeka Karena Ini?
KOMENTAR