Ketika Ieyasu masih kecil, dia sempat ditangkap oleh Oda Nobuhide, ayah Nobunaga, dan diancam bakal dibunuh kecuali Hirotada memutus hubungan dengan Klan Imagawa.
Hirotada menolak dengan menegaskan dia memilih melihat putranya mati sebagai bentuk keseriusannya dalam menjalin persekutuan dengan Imagawa.
Pada akhirya Nobuhide tak membunuh Ieyasu, melainkan menjadikannya tawanan selama tiga tahun di Kuil Mansho-ji di Nagoya.
Tatkala Ieyasu berusia enam tahun, ayahnya tewas dibunuh oleh salah satu pengikutnya yang disuap oleh Klan Oda.
Namun di saat bersamaan, Nobuhide meninggal karena penyakit.
Kematian Nobuhide membuat Klan Oda terkejut dan segera dimanfaatkan lawan.
Pasukan Imagawa di bawah pimpinan Sessai melakukan pengepungan di mana Oda Nobuhiro, putra tertua Nobuhide, memimpin Oda.
Dengan keadaannya yang hampir kalah, Nobunaga yang menggantikan kakaknya menerima tawaran Sessai untuk menyerahkan Ieyasu.
Jadi, Ieyasu yang saat itu berusia sembilan tahun dibawa sebagai sandera ke Sumpu. Namun, dia diperlakukan baik hingga berumur 15 tahun.
Pada 1556 ketika Ieyasu telah cukup umur, Imagawa Yoshimoto menggelar upacara genpuku bagi Ieyasu, dan mengganti namanya menjadi Matsudaira Jirosaburo Motonobu.
Satu tahun kemudian, dia menikah dengan kerabat Yoshimoto, Putri Tsukiyama, dan mengganti namanya kembali menjadi Matsudaira Kurandonosuke Motoyasu.
Yoshimoto kemudian memerintahkannya berperang melawan Oda. Pertempuran pertamanya adalah di Kastil Terabe, barat Mikawa.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR