Golongan muda yang dipimpin oleh Chairul Saleh telah mengetahui kekalahan Jepang itu.
Mereka mengadakan pertemuan yang hasilnya Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaan.
Karena, kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Sementara pada hari yang sama, Soekarno dan Hatta baru kembali dari Dalat setelah memenuhi undangan Marsekal Muda Terauchi.
Dan ternyata mereka belum mengetahui tentang kekalahan Jepang.
Para pemuda segera mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, tanpa bantuan jepanng.
Tapi golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan harus dipersiapkan secara matang dan terorganisir melalui rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Menurut PPKI, proklamasi kemerdekaan Indonesia akan diselenggarakan pada tanggal 18 Agustus 1945, sebagaimana yang telah disepakati dalam pertemuan di Saigon.
Keterlibatan PPKI dianggap sebagai cerminan dukungan dari seluruh Indonesia, karena mereka mewakili berbagai daerah.
Sementara golongan muda beranggapan keterlibatan PPKI dianggap berbau Jepang.
Mereka khawatir Sekutu akan beranggapan Indonesia merdeka buatan Jepang.
Sedangkan, Soekarno dan Hatta menolak teori tersebut.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR