Ia berhasil mempertahankan kekuasaan Sriwijaya dari serangan kerajaan Jawa dan memperluas wilayahnya hingga ke Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Ia juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di India dan China, serta mendukung perkembangan agama Buddha di wilayahnya.
Namun, setelah Balaputradewa wafat, tidak ada raja sepadan yang mampu menggantikannya.
Raja-raja Sriwijaya yang berikutnya tidak memiliki kemampuan politik dan militer yang sebanding dengan Balaputradewa.
Hal ini menyebabkan lemahnya kepemimpinan dan pengawasan Sriwijaya terhadap wilayah-wilayah kekuasaannya.
Baca Juga: Kerajaan Mataram Kuno Diperintah oleh Dua Dinasti Berbeda: Berikut Penjelasannya
Serbuan kerajaan Cola pada tahun 1023
Kerajaan Cola adalah kerajaan Hindu yang berpusat di India Selatan.
Pada masa pemerintahan Rajendra Cola I, kerajaan ini melakukan ekspansi ke arah timur dan menyerang berbagai kerajaan di Asia Tenggara, termasuk Sriwijaya.
Serangan ini dilatarbelakangi oleh persaingan perdagangan dan perlayaran antara Cola dan Sriwijaya.
Pada tahun 1023, Rajendra Cola I berhasil menaklukkan Sriwijaya dan menawan raja Sriwijaya, Sanggramawijaya.
Ia juga merampas harta benda, budak, dan gajah-gajah Sriwijaya.
Serangan ini sangat merusak perekonomian dan kebudayaan Sriwijaya. Banyak candi, vihara, dan prasasti yang hancur akibat serangan Cola.
Serangan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara
Setelah serangan Cola, Sriwijaya tidak bisa pulih kembali ke kejayaan sebelumnya.
Banyak wilayah kekuasaannya yang melepaskan diri atau dikuasai oleh kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.
Beberapa kerajaan yang menyerang Sriwijaya antara lain adalah:
Baca Juga: Jelaskan Peran Kerajaan Majapahit Bagi Kehidupan Berbangsa Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Kerajaan Singasari, yang dipimpin oleh raja Kertanegara. Pada tahun 1275, Kertanegara mengirimkan ekspedisi Pamalayu untuk menaklukkan Sriwijaya dan menyebarluaskan agama Hindu di wilayahnya.
2. Kerajaan Thai, yang dipimpin oleh raja Kambeng. Pada tahun 1292, Kambeng menyerang Sriwijaya dan merebut Palembang, ibu kota Sriwijaya. Ia juga membawa pulang banyak harta benda dan budak Sriwijaya.
3. Kerajaan Majapahit, yang merupakan penerus Singasari. Pada tahun 1347, raja Majapahit, Gajah Mada, mengirimkan ekspedisi Nusantara untuk menundukkan seluruh wilayah Nusantara, termasuk Sriwijaya. Dengan demikian, Sriwijaya menjadi bagian dari kekuasaan Majapahit.
Kesimpulan
Kemunduran Sriwijaya ditinjau dari sisi politis disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu tidak adanya raja sepadan yang menggantikan Balaputradewa, serbuan kerajaan Cola pada tahun 1023, dan serangan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara.
Faktor-faktor ini menyebabkan lemahnya kepemimpi
nan, pengawasan, perekonomian, dan kebudayaan Sriwijaya.
Akibatnya, Sriwijaya tidak bisa bertahan dari ancaman-ancaman luar dan akhirnya runtuh.
Demikian, penyebab kemunduran sriwijaya ditinjau dari sisi politis.